REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) berupaya untuk terus melakukan efisiensi salah satunya melalui transformasi digital. Dengan memanfaatkan teknologi, Pertamina mengaku bisa menghemat capital expenditur (capex).
Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini mencontohkan, apabila Pertamina melakukan digitalisasi anggaran yang dialokasikan Pertamina untuk melakukan digitalisasi berkisar antara Rp 20 miliar sampai Rp 40 miliar, maka Pertamina bisa menghemat berkisar Rp 500 miliar sampai Rp 1 triliun dalam hal pengadaan barang. "Dalam melakukan procurment misalnya. Dari digitalisasi yang sudah kita lakukan, kita bisa efisiensi sampai Rp 500 miliar bahkan bisa mencapai Rp 1 triliun," ujar Emma dalam Webinar, Rabu (16/12).
Emma juga menjelaskan dalam setahun, biasanya Pertamina bisa menganggarkan untuk IT dan digitalisasi sampai 75 juta dolar AS. Emma menyebut angka ini sebenarnya masih kecil dibandingkan perusahaan minyak kelas dunia lainnya.
"Komitmen mereka biasanya adalah dua persen dari total investasi mereka. Itu perhitungannya, untuk bisa meng-uplift revenue di tiap tahunnya," ujar Emma.