REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kawasan utama wisata di Kota Yogyakarta, Malioboro, menambah sejumlah sarana dukung pelaksanaan protokol kesehatan menjelang libur akhir tahun. Kawasan Malioboro memang terlihat berbeda.
“Sekarang sudah ada tampilan yang berbeda di pedestrian sepanjang Jalan Malioboro. Ada semacam gate di tiap zona,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Maryustion Tonang di Yogyakarta, Rabu (16/12).
Menurut dia, selain untuk kebutuhan estetika kawasan, keberadaan gerbang tersebut juga digunakan untuk pos pendataan dan pengecekan suhu bagi wisatawan yang akan masuk. Di setiap gerbang sudah dilengkapi dengan QR Code yang wajib dipindai oleh wisatawan dan pengecekan suhu.
“Tambahan sarana dan prasarana tersebut juga menjadi bagian persiapan kami menyongsong libur akhir tahun supaya protokol kesehatan bisa dijalankan lebih baik,” katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, tambahan gerbang di pedestrian Jalan Malioboro ditujukan untuk mengurangi kontak erat antara petugas keamanan Malioboro atau Jogoboro dengan wisatawan. Jogoboro tidak lagi perlu memeriksa suhu dengan thermogun.
"Kami juga sudah memperbaiki tanda larangan untuk tempat duduk yang sempat rusak. Ini bagian dari penguatan kami menghadapi libur akhir tahun,” katanya.
Dengan demikian, lanjut Heroe, Jogoboro diharapkan lebih fokus terhadap pengawasan pengunjung dan mengingatkan wisatawan untuk menggunakan masker dengan benar, tidak berkerumun atau menegur ketika mereka merokok sembarangan. Saat ini, Malioboro sudah ditetapkan sebagai kawasan tanpa rokok.
“Kami juga tetap memberlakukan pembatasan jumlah pengunjung dalam satu waktu di tiap zona di Malioboro. Maksimal 500 wisatawan dalam sekali waktu,” katanya yang menyebut terdapat lima zona di kawasan Malioboro.