REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Zack Snyder menyebut banyak perubahan pada Justice League versi director's cut, termasuk Batman yang ngomong kasar. Sang sutradara juga memberi sinyal kemungkinan merilis versi tersebut di bioskop.
Justice League pertama kali dirilis pada 2018, tetapi yang tayang di bioskop bukanlah versi ideal bagi Snyder. Soalnya, ia tak terlalu terlibat saat pascaproduksi karena sedang berduka atas kematian putrinya.
Saat itulah Joss Whedon masuk untuk menyelesaikan film. Dia melakukan pengambilan ulang beberapa adegan.
Hasil akhirnya dicerca oleh para kritikus dan penggemar. Penggemar DC Comics pun mendesak agar Snyder mendapat kesempatan kedua menggarap film tersebut. HBO Max memberikan peluang pada bulan Mei lalu.
Berbicara kepada Entertainment Weekly, Snyder mengungkapkan, film versinya tidak seperti film Whedon. Filmnya kemungkinan akan mendapat rating-R.
"Ini satu informasi tidak ada yang tahu, film ini gila dan sangat epik dan mungkin rating-R (restricted). Itu satu hal yang saya pikir akan terjadi, bahwa itu akan menjadi versi R-rated, pasti," kata dia.
Ketika diminta untuk menjelaskan, Snyder mencatat ada adegan di mana pahlawan Batman dan Cyborg melontarkan beberapa kata-kata kasar. Selain itu, ia menyebut akan ada penjahat di film tersebut, Steppenwolf, secara signifikan lebih kejam dalam versi filmnya.
Selain menjadi tempat pemutaran director's cut Snyder, HBO Max berada di jantung perdebatan sengit tentang industri bioskop. Hal itu terjadi setelah Warner Bros mengumumkan bahwa seluruh daftar film 2021 akan dirilis berbarengan di bioskop dan di layanan streaming.
Kesempatan itu sebetulnya memberi manfaat bagi orang-orang yang mungkin khawatir untuk menonton bioskop karena pandemi yang sedang berlangsung. Namun, itu telah membuat industri bioskop yang sudah kesulitan, menjadi terasa lebih sulit lagi. Jelas, ini menempatkan Snyder di tengah-tengah perdebatan.
"Saya penggemar berat dan pendukung besar pengalaman sinematik, dan kami sudah berbicara tentang Justice League yang diputar di bioskop pada saat yang sama diputar juga ke HBO Max," kata Snyder, dikutip dari Fox News, Rabu (16/12).
"Rasanya seperti langkah yang cukup berani dan mungkin implikasinya tidak 100 persen terpikirkan. Saya merasa ada banyak orang yang panik selama Covid-19. Saya berharap, pada akhirnya, itulah yang terjadi (beberapa mungkin takut dengan Covid-19, tapi semoga tidak menganggu industri bioskop," kata dia lagi.