REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan ekspedisi PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) mengundang rohaniwan dengan beragam latar belakang agama untuk isi kegiatan karyawan. JNE mengundang rohaniwan tersebut untuk memberi siraman rohani kepada karyawan yang memiliki latar belakang agama dan aliran kepercayaan masing-masing.
"JNE untuk karyawan beragama Islam, kami akomodir untuk jumatan dan pengajian dua bulanan. Bagi non-muslim, bagi yang Kristen ada kegiatan Oikumene, ada retret, natal juga. Termasuk yang Hindu dan Buddha," kata Direktur Utama JNE Mohamad Feriadi saat ditemui wartawan di Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta, Rabu (16/12).
Bos JNE itu mengatakan bahwa untuk agama Islam, tidak ada pemilihan rohaniwan yang didasarkan kepentingan organisasi masyarakat tertentu.
Ia mengatakan JNE sudah banyak mengundang banyak ustaz untuk berceramah, di antaranya Ustaz Das'ad Latief, Syeikh Ali Jaber, Abdullah Gymnastiar, Abdul Somad, dan lain-lain.
Selain siraman rohani, JNE juga memberi kesempatan untuk karyawan beragama Kristen untuk berangkat ke Yerusalem, Palestina.
Sedangkan bagi karyawan yang beragama Islam, JNE memberi kesempatan berangkat umrah ke Mekkah.
"Termasuk kepada karyawan Hindu dan Buddha, itu juga kami akomodir. Jadi itulah keberagaman yang ada di JNE, dan alhamdulillah, semua bisa berjalan dengan baik," kata Feriadi.
Direktur Keuangan JNE Chandra Fireta mengatakan ia yang beragama Kristen tidak merasa perusahaan melakukan diskriminasi terhadap masyarakat karyawan yang tidak beragama Islam. Apalagi, sampai dituduh mendanai kegiatan teroris di suatu tempat.
"Ketika kami berkunjung ke suatu tempat, itu kami tidak pernah memandang agama apa pun. Jadi semua kami rangkul, kami juga berikan bantuan di sana," kata Chandra.