REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ambisi Leicester City untuk naik ke puncak klasemen sementara Liga Primer Inggris meski hanya untuk beberapa jam pupus. Leicester yang butuh kemenangan takluk 0-2 dari Everton pada laga pekan ke-13 di kandang sendiri, Stadion King Power, Kamis (17/12) dini hari WIB.
The Foxes turun ke posisi empat dengan nilai 24, tertinggal satu poin dari pemuncak klasemen Tottenham Hotspur yang akan bermain melawan Liverpool. Sementara Everton naik ke peringkat lima dengan nilai 23.
Everton membuka skor pada menit ke-21 lewat sepakan keras Richarlison dari luar kotak penalti. Pemain asal Brasil ini yang berdiri di sisi kanan pertahanan Leicester menerima bola dari Alex Iwobi di sisi kiri. Richarlison kemudian menggiring bola ke arah tengah. Tepat di depan kotak 16, Richarlison tiba-tiba melepaskan tendangan rendah yang membuat bola memantul tanah. Ini membuat Kasper Schemeichel tak sempurna menahan si kulit bundar yang menembus gawangnya.
Leicester merespons dengan melancarkan tekanan ke arah gawang Everton. Dua menit dari gol Everton, Jamie Vardy mendapatkan kesempatan menyamakan skor. Namun tandukan Vardy yang bebas tanpa kawalan tepat mengarah ke kiper Robin Olsen.
Menit ke-40, Everton harus kehilangan Allan yang tiba-tiba tumbang. Allan memegangi hamstring kakinya dan harus ditandu keluar lapangan. Posisinya digantikan Andre Gomes. Skor bertahan 1-0 untuk Everton pada babak pertama.
Memasuki babak kedua, Everton tampil lebih bertahan. Tuan rumah lebih mendominasi serangan, sementara the Toffees banyak mengandalkan serangan balik. Namun tekanan disiplin dari Everton membuat Leicester tak leluasa mengkreasi peluang.
Everton akhirnya menambah keunggulan pada menit ke-72 lewat Mason Holgate. Berawal dari sepak pojok Gylfi Sigurdsson, bola ditanduk oleh Michael Keane namun bisa diselamatkan. Dominic Calvert Lewin menyambut bola muntah, namun masih mengenai tiang. Akhirnya Holgate menuntaskan bola liar untuk membawa Everton unggul 2-0.
The Toffees bermain lebih nyaman dengan keunggulan dua gol ini. Tim asuhan Carlo ANcelotti mampu meredam setiap serangan yang dibangun oleh Leicester dengan sempurna.
Pada pengujung laga, Leicester sempat mendapatkan hadiah penalti setelah Gomes dianggap mengganjal Perez di kotak terlarang. Namun wasit Lee Mason mengubah keputusannya setelah melihat VAR.
Perez kemudian menjebol gawang Everton pada menit ke-89, meneruskan tandukan Vardy dari kiriman sepak pojok. Namun gol dianulir karena Perez dalam posisi offside.