Kamis 17 Dec 2020 08:45 WIB

BCA akan Kucurkan Pembiayaan untuk Produksi Vaksin 

Pembiayaan rencananya akan diberikan pada kuartal II 2021.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
PT Bank Central Asia Tbk bersedia ikut berpartisipasi terkait pembiayaan pengadaan vaksin Covid-19. Hal ini sekaligus dukungan perusahaan terhadap dalam upaya penanggulangan pandemi.
Foto: Republika/Prayogi
PT Bank Central Asia Tbk bersedia ikut berpartisipasi terkait pembiayaan pengadaan vaksin Covid-19. Hal ini sekaligus dukungan perusahaan terhadap dalam upaya penanggulangan pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk bersedia ikut berpartisipasi terkait pembiayaan pengadaan vaksin Covid-19. Hal ini sekaligus dukungan perusahaan terhadap dalam upaya penanggulangan pandemi.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiatmadja mengatakan pembiayaan tersebut akan diberikan pada kuartal II 2021. "Ikut (berpartisipasi pembiayaan pengadaan vaksin Covid-19). Pada kuartal II 2021 yang Novafax masih dijajaki," ujarnya ketika dihubungi, Kamis (17/12).

Sebelummya PT Bank Maybank Indonesia Tbk memfasilitasi pembiayaan berbasis syariah omnibus line facility senilai 185 juta dolar AS atau setara Rp 2,68 triliun kepada PT Bio Farma (Persero). Maybank menjadi bank pertama di Indonesia yang memberikan fasilitas kepada produsen dan distributor produk farmasi milik negara tersebut.

Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan fasilitas pembiayaan ini diberikan melalui Unit Usaha Syariah (UUS) perusahaan. Fasilitas pembiayaan ini juga mencakup proposisi syariah, musyarakah trade financing, dan forward hedging.

“Maybank Indonesia ikut berpartisipasi secara aktif dalam upaya penanggulangan pandemi. Harapan kami, kerja sama ini dapat memberi dampak luas bagi masyarakat dan khususnya kepada pemerintah untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional, serta iklim investasi di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (14/12). 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement