Kamis 17 Dec 2020 08:50 WIB

AP I Siapkan Galeri UMKM di Bandara

Galeri 2.312 meter persegi di setiap bandara AP I dapat tampung 650 pelaku UMKM.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Galeri UMKM di Bandara YIA.
Foto: Yusuf Assidiq.
Galeri UMKM di Bandara YIA.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) menyiapkan Galeri usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di bandara yang dikelolanya. Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan galeri seluas 2.312 meter persegi di setiap bandara AP I tersebut berpotensi melibatkan 650 pelaku UMKM.

“Kami juga ingin tetap membantu dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional (PEN). Secara khusus yang kita garap saat ini dalam menyediakan fasilitas galeri UMKM ini,” kata Faik dalam konferensi video, Rabu (16/12).

Faik menuturkan, dalam menggarap galeri UMKM tersebut, AP I bekerja sama dengan pemangku kepentingan lokal seperti pemerintah daerah, asosiasi, para pelaku seni, kelompok pegiat Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga, dan lainnya. Dia menilai peningkatan kesejahteraan masyarakat merupakan kunci bagi keberlanjutan bisnis.

Dia menilai, dengan adanya galeri tersebut dapat meningkatkan peluang produk UMKM untuk diperkenalkan dan dipasarkan ke penumpang pesawat. Terlebih, Faik mengatakan, banyak produk UMKM berpotensi besar namun kesulitan memasarkan.

“Di sini kita bantu. Tapi kita seleksi sebelum masuk penjualan di bandara. Kita cek kualitasnya, kemasan, dan sebagainya. Jadi punya standar kemasan yang baik, kita juga melakukan pembinaan,” jelas Faik.

Dengan produk yang sudah disesuaikan, Faik mengharapkan produk UMKM pada akhirnya dapat naik kelas. Dengan begitu, produknya dapat dijual dengan harga yang lebih baik.

Saat ini, AP I telah menyiapkan 13 konsep Galeri UMKM di 13 bandara yang dikelolanya. Beberapa di antaranya, Galeri UMKM Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali mengusung konsep Peken Tenten atau Summer in Bali, Galeri UMKM Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin mengusung konsep Pasar Terapung, Galeri UMKM Bandara El Tari Kupang mengusung konsep pasar Katemak, Galeri UMKM Bandara Juanda Surabaya mengusung konsep Pasar Suramadu, Galeri UMKM  Bandara Internasional Yogyakarta yang mengusung konsep Pasar Kota Gede, dan lainnya.

Dari 13 Galeri UMKM tersebut, Faik mengatakan enam di antaranya sudah berdiri di enam bandara, sedangkan empat Galeri UMKM masih pada fase pertama yakni penyiapan konsep dan penyeleksian potensi mitra. Selain itu, tiga Galeri UMKM lainnya masuk pada fase kedua yakni perincian mekanisme kerja sama dengan mitra.

Enam Galeri UMKM yang sudah berdiri yaitu di Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Bandara Adi Soemarmo Solo, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, dan Bandara Sentani Jayapura. Sedangkan tujuh Galeri UMKM yang tengah dalam tahap pengembangan fase pertama dan kedua yaitu Galeri UMKM di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara I Gusti NGurah Rai Bali, Bandara El Tari Kupang, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Lombok Praya, Bandara Sam Ratulangi Manado, dan Bandara Adisutjipto.

“Angkasa Pura I senantiasa berkomitmen untuk turut serta memajukan perekonomian daerah melalui pemberian peluang bagi pelaku UMKM dalam mempromosikan dan memperluas pangsa pasar bagi produk-produknya melalui keberadaan galeri UMKM di bandara-bandara AP I,” jelas Faik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement