REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Polres Kota Surakarta, Jawa Tengah, akan menurunkan 550 personelnya untuk menjamin keamanan selama liburan Natal 2020 dan Tahun Baru (Nataru) 2021 di Kota Solo. Polresta Surakarta akan melaksanakan Operasi Lilin Candi 2020 mulai 21 Desember.
Selain melakukan pengamanan di Gereja-Gereja di wilayah hukum Surakarta, Polresta juga menurunkan tim Pengurai Kerumunan (TPK) yang bergerak di lima kecamatan di Kota Solo. Keterangan ini disampaikan Kepala Polresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjutak di Solo, Kamis.
"Personel TPK ini selalu bergerak memonitor dan memantau adanya kerumunan selama baik liburan Natal maupun Tahun Baru 2021," kata Ade.
Menurutnya kerumunan berpotensi menyebabkan penyebaran Covid-19 secara masif. Polisi akan membubarkan setiap kerumunan massa.
"Kami sudah melakukan koordinasi dengan jajaran TNI dengan Pemerintah Kota Surakarta. Kami melarang adanya perayaan pergantian malam Tahun Baru 2021 yang berpotensi menimbulkan kerumunan massa akan dibubarkan," kata Kapolres.
Lima TPK sudah terbentuk yakni gabungan dari anggota TNI, Polri, dan Satpol PP Kota Surakarta. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan penyekatan empat pintu masuk di wilayah Surakarta menjelang malam Tahun Baru 2021. Sasarannya terutama barang-barang berbahaya dan senjata tajam yang dimungkinkan masuk ke wilayah Surakarta.
"Termasuk menghalau penyekat rombongan-rombongan yang menuju ke Surakarta, karena kami tidak menginginkan tingkat konsentrasi massa yang merayakan pergantian tahun baru di wilayah Solo," jelas Ade.
Tim mobiling dari Satuan Lantas Polresta Surakarta juga akan bergabung dengan Dinas Perhubungan setempat. Tim gabungan akan melakukan patroli razia penggunaan kendaraan dengan knalpot yang bukan standar. Kendaraan knalpot tidak standar akan ditindak hingga diganti sesuai aslinya.
"Kami tidak akan memberikan izin keramaian terhadap segala bentuk kegiatan perayaan pergantian tahun yang berpotensi menimbulkan kerumunan massa, karena Solo masih di tengah pandemi Covid-19, dikhawatirkan adanya peningkatan kasus Covid-19 lagi," tegas Ade.