Kamis 17 Dec 2020 12:21 WIB

Wali Kota Bandung Belum Terima Roadmap Vaksinasi Covid-19

Data penerima vaksin covid-19 yang diusulkan ke pemerintah pusat belum ada.

Rep: fauzi ridwan/ Red: Hiru Muhammad
 Foto selebaran yang disediakan oleh Istana Kepresidenan Indonesia menunjukkan pejabat yang memeriksa vaksin COVID-19 dari China Sinovac Biotech Ltd, di perusahaan farmasi milik negara PT Bio Farma di Bandung, Jawa Barat, Indonesia, 06 Desember 2020. Negara telah menerima 1,2 juta dosis vaksin, yang dipesan dari Sinovac Biotech Ltd.
Foto: EPA-EFE/MUCHLIS JR
Foto selebaran yang disediakan oleh Istana Kepresidenan Indonesia menunjukkan pejabat yang memeriksa vaksin COVID-19 dari China Sinovac Biotech Ltd, di perusahaan farmasi milik negara PT Bio Farma di Bandung, Jawa Barat, Indonesia, 06 Desember 2020. Negara telah menerima 1,2 juta dosis vaksin, yang dipesan dari Sinovac Biotech Ltd.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengaku belum menerima roadmap atau peta jalan tentang program vaksinasi Covid-19 dari pemerintah pusat. Ia berharap kegiatan vaksinasi dapat segera terealisasi agar wabah pandemi Covid-19 segera berlalu dan masyarakat bisa kembali beraktivitas normal.

"Mekanisme (vaksinasi) belum dapat, kebijakan turunan belum dapat," ujarnya, Kamis (17/12). Ia mengapresiasi kebijakan presiden Joko Widodo yang menggratiskan vaksin Covid-19 untuk masyarakat namun untuk langkah turunan bagi pemerintah daerah belum ada.

"Tentu saja kami semua ingin secepatnya turun (vaksin), ingin selesai juga masalah covid-19," katanya.

Oded menjelaskan, pegawai Dinas Kesehatan beberapa waktu lalu telah mengikutik sosialisasi tentang vaksinasi dan prioritas masyarakat yang akan divaksin diantaranya tenaga kesehatan, TNI dan Polri.

Namun, ia mengaku data menyangkut penerima vaksin Covid-19 yang akan diusulkan kepada pemerintah pusat masih belum ada. Saat ditanya apakah akan disuntik pertama di Kota Bandung jika vaksin sudah ada, Oded memilih menunggu terlebih dahulu vaksin."Ya kita tunggu saja dulu," katanya.

Pusat data dan informasi Covid-19 Kota Bandung merilis hingga Selasa (15/12) kemarin, kasus Covid-19 kumulatif mencapai 4.834 kasus, terdiri dari kasus positif aktif mencapai 763, kasus sembuh 3.930 dan kasus meninggal dunia 141 orang.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement