REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Agus Suparmanto melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Delegasi Perdagangan Luar Negeri dan Daya Tarik Ekonomi, Kementerian Eropa dan Luar Negeri Prancis, Franck Riester. Indonesia masih optimistis kesepakatan kerja sama menyeluruh Indonesia-Uni Eropa (Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement/IEU-CEPA) dapat segera rampung.
Pada pertemuan tersebut, kedua menteri membahas prospek untuk meningkatkan hubungan kerja sama perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Uni Eropa, khususnya Prancis. Selain itu, keduanya juga membahas perkembangan perundingan IUE-CEPA.
Indonesia menyambut perkembangan kesepakatan IEU-CEPA yang telah dicapai kedua pihak dalam tiga tahun terakhir. Meskipun momentum positifnya sedikit terganggu pandemi yang mengakibatkan diundurnya perundingan ke-10.
"Kedua belah pihak masih berkomitmen menyelesaikan negosiasi secepatnya," kata Agus melalui keterangan resmi, Kamis (17/12).
Menurut Agus, Uni Eropa dan Prancis merupakan mitra perdagangan dan investasi penting bagi Indonesia. Maka itu, IEU-CEPA adalah negosiasi prioritas yang harus diselesaikan oleh Pemerintah Indonesia.
Indonesia berharap kedua belah pihak bisa mencapai kesepakatan pada akhir tahun depan. "Maka itu kami berharap dukungan penuh Prancis untuk memperlancar proses negosiasi," ungkap Agus.
Sebelumnya, perundingan IEU-CEPA telah dilaksanakan sebanyak sembilan putaran. Pada putaran terakhir dilakukan pada 2-6 Desember 2019 di Brussels, Belgia. Namun, putaran ke-10 tertunda akibat Covid-19 dan kedua pihak melakukan perundingan intersesi virtual pada 15-26 Juni 2020. Selanjutnya putaran ke-10 diperkirakan dilaksanakan pada Maret 2021 dan direncanakan selesai pada akhir 2021.