REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ilmuwan dari Universitas Padjajaran (Unpad) melakukan inovasi teknologi dalam bentuk laboratorium bergerak (mobile lab). Kehadiran mobile lab yang menggandeng pihak swasta Rajawali Global Investama (RGI) ini menjadi ikhtiar melakukan pencegahan penyebaran Covid-19.
“Ini adalah hasil karya anak negeri yang siap mendukung konsep pengedalian pandemik Covid-19 di Indonesia melalui pelacakan kontak erat sampai ke pelosok-pelosok, serta pendampingan isolasi mandiri oleh tenaga kesehatan secara online melalui aplikasi Indonesia Test Trace & Isolation (InaTTI)” ujar Diana Sari, S.E., M.Mgt., PhD, direktur Inovasi dan Korporasi Unpad, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (17/12).
Diana menjelaskan laboratorium bergerak BSL (Bio Safety Level) 2 ini telah mengantungi sertifikasi World Bio Haz Tec. Ia juga mengeklaim inovasi ini telah memenuhi kriteria dari KKB Litbangkes tentang Standar Laboratorium Bergerak Biosafety tingkat 2.
“Sekali lagi ini adalah hasil karya anak bangsa yang harus kita dukung bersama,” katanya.
Ketua Tim Inovasi, Prof. Dr. Apt. Keri Lestari, M.Si mengatakan Mobile Lab ini merupakan salah satu alat pendukung strategis untuk melakukan test, trace (pelacakan kontak) dan Isolasi. Mobil Lab ini, kata dia, telah memiliki Surat Keterangan Rancang Bangun (SKRB) dari Dirjen Perhubungan Darat RI.
Fasilitas lab ini dilengkapi dengan Biosafety cabinet Level II A2 untuk mencegah virus menginfeksi penguji, ruang laboratorium bertekanan negatif. Selanjutnya di dalam laboratorium ini telah terpasang HEPA Filter untuk mencegah virus mencemari lingkungan sesuai dengan Standar BSL-2 WHO.
“Mobil ini dilengkapi dengan aplikasi InaTTI (Indonesia Test Trace & Isolation) yang memperkuat pengendalian pandemik melalui metoda Test Trace & Isolation secara on-line berbasis aplikasi web based,” ujarnya.
Kehadiran laboratorium ini, kata Keri, sebagai bentuk responsif dengan masih banyaknya masyarakat yang enggan datang langsung ke rumah sakit untuk melakukan test swab.
“Jadi ini diharapkan bisa menjadi solusi dari masalah keterbatasan faskes untuk isolasi pasien Covid-19 saat ini” tegas Dirut Insititut Pembangunan Jawa Barat-UNPAD yang juga Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Apoteker Indonesia tersebut.