REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Palestina masih belum memiliki kepastian kapan akan memulai proses vaksinasi Covid-19. Sementara Israel akan meluncurkan kampanye penyuntikan vaksin berskala besar pekan depan.
Seorang pejabat senior kesehatan Palestina Dr. Ali Abed Rabbo mengungkapkan Otoritas Palestina sedang menjalin pembicaraan dengan Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca. Selain itu, Palestina pun membuka komunikasi dengan pembuat vaksin Rusia.
Kendati demikian, Palestina belum menandatangani perjanjian apa pun dengan pihak-pihak tersebut. Satu-satunya langkah konkret yang telah diambil Palestina adalah mengajukan aplikasi untuk insiatif Covax.
Covax adalah sebuah program yang didukung PBB. Misinya menyediakan 20 persen vaksin Covid-19 gratis bagi negara-negara berpenghasilan rendah. Menurut Rabbo, Palestina berharap memvaksinasi 20 persen populasinya melalui Covax. "Sisanya tergantung pembelian Palestina dari pasokan global," ucapnya, Kamis (17/12).