REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSTOWN -- Muslim di kota Queenstown, Selandia Baru kini memiliki masjid pertamanya. Selama ini mereka kerap menyewa ruang komunitas dan terkadang beribadah di tepi Danau Wakatipu. Selama beberapa tahun lamanya, Muslim Queenstown melakukan upaya persiapan dan penggalangan dana untuk membangun masjid sendiri.
Ketua Pusat Islam Queenstown, Mohammad Nadheem, mengatakan kepada Indian Weekender bahwa komunitas Muslim sangat senang akhirnya mereka memiliki tempat untuk beribadah.
"Begitu kami melunasi setoran pertama, kami menerima kunci gedung, dan kami melakukan sholat pertama di masjid pada sore hari dengan melantunkan adzan maghrib," kata Nadheem, dilansir di laman About Islam, Kamis (17/12).
Selama bertahun-tahun, Muslim Queenstown beribadah di rumah mereka, di gereja sewaan, atau mengemudi beberapa jam untuk sampai ke masjid terdekat. Masjid terdekat ke Queenstown, sampai sekarang berjarak hampir 200 km di Invercargill atau Dunedin.
Upaya komunitas Muslim di kota Queenstown itu tidak sia-sia. Sebelumnya, mereka telah memulai penggalangan dana untuk mendirikan masjid pertama di kota itu pada Maret 2019. Umat Muslim telah membayar 10 persen dari total biaya masjid, yakni sebesar 430.000 dolar, dan sisanya harus dibayar pada Desember 2021.
Perwakilan Queenstown Islamic Center akan pergi ke berbagai masjid di seluruh negeri untuk mengumpulkan dana sebelum pembayaran tahun depan jatuh tempo.
Walikota Queenstown, Lakes Jim Boult, mengatakan dia senang distrik itu memiliki masjid sendiri. Ia mengatakan, komunitas Muslim adalah bagian yang cukup besar dari komunitas mereka.
"Banyak dari mereka adalah pekerja migran. Banyak dari mereka telah menetap dan sekarang menjadi penduduk Selandia Baru di bagian dunia kami, dan saya pikir memiliki tempat ibadah untuk mereka merupakan tambahan penting bagi komunitas kami," kata Walikota Jim Boult kepada Radio New Zealand.
Queenstown adalah tujuan wisata utama yang terletak di barat daya Pulau Selatan di Selandia Baru. Terdapat komunitas Muslim kecil di Queenstown, ditambah dengan peningkatan jumlah Muslim yang mengunjungi negara itu.