REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat, mencatat seratusan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cianjur terpapar COVID-19, yang didominasi guru dan tenaga kesehatan yang berhadapan langsung dengan masyarakat terutama yang terpapar virus berbahaya.
"Tercatat 113 PNS di Cianjur, terkonfirmasi positif COVID-19, 54 orang di antaranya tenaga medis, sedangsisanya guru dan PNS di lingkungan organisasi perangkat daerah. Tenaga medis yang terpapar mulai dari dokter hingga bidan di tingkat desa," kata Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi COVID-19 Cianjur, dr Yusman Faisal di Cianju,Kamis.
Ia menjelaskan tenaga medis terpapar karena kontak erat dengan pasien positif yang datang untuk memeriksakan kesehatannya, sehingga mereka rentan tertular virus berbahaya. Sebagian besar terpapar setelah menangani pasien positif yang datang ke puskesmas atau ke pusat layanan kesehatan.
Namun sebagian besar tenaga kesehatan yang terpapar sudah sembuh setelah hasil tes usap kedua dan ketiga keluar dengan hasil negatif ."Sebagian besar menjalani isolasi mandiri di bawah pengawasan gugus tugas dan tenaga kesheatan terdekat," katanya.
PNS lainnya yang positif COVID-19 didominasi tenaga guru yang hingga saat ini, masih dilakukan penelusuran, dari mana mereka terpapar karena proses belajar mengajar di Cianjur masih dilakukan dengan cara daring atau online. Sehingga rencana untuk membuka kembali pembelajaran secara tatap muka di wilayah tersebut, masih dalam pertimbangan untuk dilakukan diawal tahun karena dapat menjadi klaster baru. "Masih dipertimbangkan, kemungkinan awal tahun belum dapat digelar," katanya.
Sementara untuk memutus rantai penyebaran virus berbahaya, Pemkab Cianjur, memberlakukan sistem kerja di rumah (WFH) untuk semua kantor dinas dan OPD yang ada. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya mengurangi resiko PNS di lingkungan pemerintah terpapar COVID-19.
"WFH yang semula hanya dilakukan di beberapa kantor dinas, mulai pekan ini, seluruh kantor dinas dan OPD yang ada di lingkungan Pemkab Cianjur, menerapkan WFH sebagai upaya memutus rantai penyebaran COVID-19. Penerapan tersebut dalam batas waktu yang belum bisa ditentukan," kata Yusman.