Jumat 18 Dec 2020 04:50 WIB

JI Galang Dana dari Masyarakat karena Kesulitan Keuangan

Polri menyebut JI menggalang dana melalui kotak amal dan acara tabligh.

Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan keterbatasan dana operasional membuat organisasi teroris Jamaah Islamiyah (JI) berusaha menggalang dana dari masyarakat. Ia mengatakan JI melakukan penggalangan dana itu melalui kotak amal dan acara-acara tabligh.

"Jamaah Islamiyah saat ini mulai berusaha untuk terjun ke masyarakat karena semakin sulitnya mengumpulkan dana jika hanya lewat infak anggota," kata Irjen Argo di Jakarta, Kamis (17/12).

Baca Juga

Untuk melancarkan aksinya, mereka pun dengan seksama memilih sosok yang dimunculkan di masyarakat. Salah satu syaratnya adalah nama sosok tersebut tidak pernah disebut dalam BAP (berita acara pemeriksaan) pelaku kasus terorisme yang sudah tertangkap polisi. "Anggota Jamaah Islamiah yang mengemban tugas untuk go public memiliki persyaratan, seperti namanya masih bersih dari keterangan BAP anggota (JI) yang sudah ditangkap dan biasanya sudah vakum (dari kegiatan terorisme) dalam waktu yang cukup lama," kata Argo.

Dari hasil penyelidikan Polri, ditemukan bahwa organisasi JI mendapatkan sumber dana dari kotak-kotak amal yang disebar di berbagai tempat menggunakan beberapa nama yayasan resmi agar tidak memancing kecurigaan masyarakat. Ada dua metode pengumpulan dana untuk JI, yaitu dengan menggunakan kotak amal dan pengumpulan secara langsung melalui acara-acara tabligh.

Dalam metode kotak amal, JI menggunakan nama yayasan resmi yang mencantumkan nama dan kontak yayasan, nomor SK Kemenkumham, Baznas dan Kemenag serta melampirkan majalah yang menggambarkan program-program yayasan. Selain metode kotak amal, JI juga menggalang dana pada acara-acara tertentu yang biasanya disebutkan untuk membantu para korban konflik di Suriah dan Palestina.

Metode kotak amal dilakukan dengan mencantumkan nama Yayasan Abdurrahman Bin Auf (ABA) dan FKAM. Sementara untuk metode pengumpulan langsung menggunakan nama Yayasan Syam Organizer (SO), One Care (OC), Hashi, dan Hilal Ahmar.

Berdasarkan berita di atas, berikut klarifikasi One Care Lembaga Kemanusiaan One Care Bantah Polisi Soal Terlibat JI

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement