REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Komite Olimpiade Australia (AOC) meluncurkan panduan untuk membantu para atlet Australia mengatasi kesulitan terkait Covid-19 sebelum, selama, dan setelah Olimpiade Tokyo. Inisiatif tersebut disebut Proyek Wagasa, sebuah kata dalam bahasa Jepang berarti payung.
Para atlet akan didukung untuk tetap bugar dan sehat saat mereka menghadiri acara kualifikasi, kamp pelatihan pra-Pertandingan, dan Olimpiade itu sendiri, serta kembali ke Australia.
"Tugas kami adalah memastikan ajang olahraga tersebut dapat diikuti atlet yang memenuhi syarat dengan kesulitan logistik paling sedikit. Kami mengumpulkan tim Australia tahun depan untuk merayakan momen Olimpiade ini," kata Kepala Eksekutif AOC Matt Carroll dilansir dari kantor berita Bernama pada Kamis (17/12).
Carroll menyampaikan ini adalah proyek besar dimana memperhitungkan kesulitan bepergian dari Australia, berkompetisi dengan aman. Kemudian kembali ke rumah setelah kompetisi dengan sehat.
"Semua ini dalam menghadapi perubahan karena pembatasan perjalanan global, pengaturan karantina, ketidakpastian acara, dan variabel lain," ujar Carroll.
AOC mengumumkan kemitraan dengan spesialis kesehatan Aspen Medical untuk memberikan saran dan layanan untuk membantu proses tersebut. Chef de Mission untuk tim Olimpiade Tokyo, Ian Chesterman mengatakan keselamatan atlet Australia adalah yang paling penting.
"AOC telah bergerak menjadi sangat proaktif untuk dapat memberikan saran dan pengamanan terbaik bagi para atlet dan staf pendukung saat kami mempersiapkan diri untuk Olimpiade," ujar Chesterman.
"Saya tahu bahwa IOC dan penyelenggara Tokyo juga memiliki komitmen yang sama untuk menyediakan lingkungan yang aman bagi semua," pungkas Chesterman.