REPUBLIKA.CO.ID, KATSINA -- Pasukan keamanan Nigeria pada Kamis (17/12) menyelamatkan hampir 350 anak sekolah. Mereka telah diculik oleh tersangka pria bersenjata di bagian utara dan dibawa ke hutan yang luas.
Menurut gubernur negara bagian Katsina, Aminu Bello Masari, total 344 anak lelaki yang ditahan di Hutan Rugu di negara bagian Zamfara yang berdekatan telah dibebaskan. “Kami telah memulihkan sebagian besar anak laki-laki. Tidak semuanya, "katanya.
Penculikan pekan lalu telah diklaim oleh kelompok milisi Boko Haram dalam rekaman audio yang tidak diverifikasi. Kelompok bersenjata sebelumnya menggerebek Sekolah Menengah Sains Pemerintah di kota Kankara, negara bagian Katsina, dengan sepeda motor dan membawa anak laki-laki tersebut.
Gubernur mengatakan dalam wawancara yang disiarkan televisi saluran negara bagian NTA bahwa operasi penyelamatan pasukan keamanan telah menutup area tempat anak-anak itu ditahan. Pasukan telah diberi instruksi untuk tidak meletuskan satu tembakan pun.
“Kami sudah melakukan kontak tidak langsung untuk mencoba memastikan bahwa kami mengamankan pembebasan anak-anak yang tidak terluka. Kami bersyukur kepada Tuhan bahwa mereka mengikuti saran kami dan tidak ada satu tembakan pun yang dilepaskan," kata Masari.
Murid yang ditahan itu dalam perjalanan kembali ke negara bagian Katsina dan akan diperiksa secara medis. Kemudian mereka akan kembali dengan keluarga pada Jumat (18/12).
Berita pembebasan itu datang beberapa jam setelah sebuah video mulai beredar daring. Gambar tersebut menunjukkan militan Boko Haram dengan beberapa anak laki-laki. Video yang menampilkan lambang Boko Haram ini menunjukkan sekelompok anak laki-laki di atas kayu sambil memohon "Tolong kami, bantu kami".
Boko Haram memiliki sejarah mengubah tawanan menjadi pasukannya. Jika klaimnya benar, keterlibatannya di barat laut Nigeria menandai perluasan geografis dalam aktivitasnya.
Wilayah timur laut, Boko Haram dan cabangnya ISIS Provinsi Afrika Barat, telah melancarkan pemberontakan selama satu dekade. Mereka diperkirakan telah membuat sekitar dua juta orang mengungsi dan menewaskan lebih dari 30 ribu orang. Mereka ingin mendirikan negara berdasarkan interpretasi ekstrem mereka terhadap hukum syariah.