Jumat 18 Dec 2020 09:18 WIB

Pakar di PBB Kecam Penembakan Bocah Palestina oleh Israel

PBB meminta penyelidikan penembakan bocah Palestina oleh militer Israel

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
PBB meminta penyelidikan penembakan bocah Palestina oleh militer Israel. Ilustrasi tentara Israel
Foto: EPA-EFE/ALAA BADARNEH
PBB meminta penyelidikan penembakan bocah Palestina oleh militer Israel. Ilustrasi tentara Israel

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Pakar Perserikatan Bangsa-Bangsa mengutuk militer Israel karena membunuh seorang anak Palestina yang melakukan aksi protes di Tepi Barat yang diduduki awal bulan ini. 

Mereka menyebut penembakan terhadap anak Palestina bernama Ali Abu Aliya berusia 15 tahun itu sebagai pelanggaran berat hukum internasional.

Baca Juga

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Kamis (17/12) oleh Kantor Hak Asasi Manusia PBB, para ahli meminta pemerintah Israel untuk melakukan penyelidikan sipil yang independen, tidak memihak, cepat dan transparan atas kematian bocah itu.

"Pembunuhan Ali Ayman Abu Aliya oleh militer Israel, dalam keadaan di mana tidak ada ancaman kematian atau cedera serius pada militer Israel merupakan pelanggaran berat hukum internasional. Kekuatan mematikan yang disengaja dibenarkan hanya ketika personel keamanan menghadapi ancaman langsung dari kekuatan mematikan atau bahaya serius," kata pernyataan tersebut, seperti dilansir dari Middle East Eye, Jumat (18/12). Tentara Israel menembak perut Abu Aliya Palestina yang ikut dalam aksi protes di dekat desanya al-Mughayir di Tepi Barat pada 4 Desember lalu. Dia kemudian meninggal dunia karena terluka parah. 

Tentara Israel mengatakan bahwa mereka membuka penyelidikan atas insiden itu tetapi membantah menggunakan amunisi untuk menghadapi para pengunjuk rasa.  

Pernyataan PBB itu juga mencatat bahwa aksi di al-Mughayir memprotes keberadaan pos pemukiman ilegal. Banyak anak yang melempar batu dan ini menandakan mereka tidak membahayakan pasukan Israel secara langsung. Hal itu sekaligus membantah klaim Israel yang menyebut tidak ada penggunaan amunisi.

"Abu Aliya ditembak di perut dengan peluru dari 0.22 Ruger Precision Rifle, yang ditembakkan seorang tentara Israel dari jarak sekitar 100-150 meter. Dia meninggal hari itu di rumah sakit," demikian pernyataan itu. 

"Para pakar hak asasi manusia (dari PBB) tidak mengetahui adanya klaim bahwa pasukan keamanan Israel berada dalam bahaya pada setiap titik kematian atau cedera serius."

Pakar PBB, Agnes Callamard, yang merupakan pelapor khusus tentang eksekusi di luar proses hukum, dan Michael Lynk, pelapor khusus hak asasi manusia di Wilayah Palestina, juga menekankan adanya masalah penganiayaan anak-anak Palestina yang lebih luas.

Abu Aliya adalah anak Palestina keenam yang dibunuh pasukan Israel di Tepi Barat pada tahun 2020. Sementara lebih dari 1.000 anak di bawah umur Palestina telah terluka selama setahun terakhir, menurut kantor hak asasi PBB.  

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement