REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya menyiapkan pengalihan arus lalu lintas di sekitar Istana Merdeka, Jakarta, karena adanya rencana aksi demo dari aliansi 212 pada Jumat (18/12). Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran mengimbau
"Hindari kawasan Istana Merdeka dan Jalan MH Thamrin," ujar Irjen Fadil, melalui postingan pengalihan arus di Twitter TMC Polda Metro.
Sedikitnya ada 12 titik pengalihan maupun penutupan arus di sekitar Istana Merdeka. Pengalihan itu yakni ke Jalan Veteran Raya menuju Jalan Medan Merdeka Utara ditutup. Arus lalu lintas dari Jalan Merdeka Timur menuju Merdeka Utara juga ditutup, kendaraan dialihkan ke Jalan Perwira.
Selanjutnya penutupan juga dilakukan di Jalan Medan Merdeka Selatan arah Monas, kendaraan dari arah Tugu Tani dialihkan melewati Medan Merdeka Timur. Penutupan juga di lakukan di Patung Kuda, kendaraan dialihkan ke Jalan Kebon Sirih.
Penutupan arus juga dilakukan di Jalan Budi Kemuliaan, kendaraan hanya bisa lurus di Jalan Abdul Muis. Kemudian pengalihan arus di Jalan Abdul Muis menuju Medan Merdeka Barat. Penutupan arus juga dilakukan di Jalan Majapahit, kendaraan dialihkan menuju Jalan Juanda. Pengalihan arus juga dilakukan ke arah yang menuju Jalan Veteran Raya, pengalihan arus dari Jalan Abdul Muis menuju Jalan Majapahit, kendaraan dari Jalan Kebon Sirih dialihkan menuju Jalan Wahid Hasyim.
Kendaraan dari Jalan Wahid Hasyim dialihkan menuju Jalan Kebon Sirih, jalan menuju Patung Kuda ditutup. Penutupan di Jalan Sunda, kendaraan dari Jalan Agus Salim dialihkan menuju Jalan Wahid Hasyim.
Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya menegaskan pihaknya tidak menerbitkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) untuk aksi demo 1812 pada Jumat (18/12) di sekitar Istana Negara, Jakarta Pusat. "Tidak mengeluarkan, izin tidak dikeluarkan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Kamis.
Massa dari Front Pembela Islam (FPI) berencana menggelar aksi unjuk rasa di sekitar Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (18/12). Tuntutan mereka berkaitan dengan penahanan pimpinan mereka Habib Rizieq Shihab (HRS) hingga kasus tewasnya enam laskar mereka. Pihak kepolisian juga telah bersiap untuk melakukan penyekatan untuk mencegah masuknya massa ke ibu kota.