Jumat 18 Dec 2020 10:07 WIB

Tidak Cukup Merger, BSI Perlu Beli Bank Konvensional?

Merger bank syariah BUMN telah masuk radar global sehingga harus dimanfaatkan.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Merger tiga bank syariah anak usaha bank BUMN diharapkan menjadi awal untuk langkah-langkah strategis lainnya. Head of Shari'a, Al Yusr Islamic Banking, Oman Arab Bank, Muhammad Iman Sastra Mihajat menyampaikan potensi merger Bank Syariah Indonesia juga besar di kancah global.
Foto: Pixabay
Merger tiga bank syariah anak usaha bank BUMN diharapkan menjadi awal untuk langkah-langkah strategis lainnya. Head of Shari'a, Al Yusr Islamic Banking, Oman Arab Bank, Muhammad Iman Sastra Mihajat menyampaikan potensi merger Bank Syariah Indonesia juga besar di kancah global.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Merger tiga bank syariah anak usaha bank BUMN diharapkan menjadi awal untuk langkah-langkah strategis lainnya. Head of Shari'a, Al Yusr Islamic Banking, Oman Arab Bank, Muhammad Iman Sastra Mihajat menyampaikan potensi merger Bank Syariah Indonesia juga besar di kancah global.

Menurut Iman, Indonesia sangat berpotensi untuk mengejar Top 10 Bank Syariah dunia apabila pemerintah menaruh fokus penuh. Namun jika Indonesia ingin masuk ke dalam Top 10 Bank Syariah dunia, maka tidak bisa berhenti di merger ketiga bank Syariah.

Baca Juga

"Perlu ada konversi salah satu bank konvensional BUMN menjadi bank syariah," katanya dalam diskusi Rabu Hijrah dengan Forum Silaturahmi Studi Ekonomi islam (FoSSEI) bertema “Karpet Merah” Bank Syariah Indonesia, beberapa waktu lalu.  

Ia menambahkan, merger ketiga bank syariah milik Himbara juga sudah masuk ke radar global sehingga harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. BSI harus punya strategi untuk bisa menarik bagi para investor asing.