REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penampilan Sheffield United dinilai cukup bagus selama setengah jam, sebelum dikalahkan Manchester United 2-3 pada laga pekan ke-13 Liga Primer Inggris di Bramall Lane, Jumat (18/12) dini hari WIB. David McGoldrick sempat membawa tuan rumah unggul lebih dulu, Namun, the Blades kebobolan tiga kali lewat penampilan impresif United.
McGoldrick memperkecil ketertinggalan jelang laga usai memanfaatkan situasi sepak pojok. Sheffield sempat memberikan tekanan bertubi-tubi dan hampir mencetak gol lewat Lys Mousset. Jika tidak penyelamatan cekatan Dean Henderson, kemungkinan Sheffield bisa menyamakan skor.
Pelatih Sheffield, Chris Wilder, mengaku senang dengan reaksi anak asuhnya usai kekalahan 0-3 di Southampton. "Kami perlu sesuatu seperti itu. Kami lebih menyukai mendapatkan hasil dari pertandingan ini," kata Wilder, dikutip dari Yorkshirepost, Jumat (18/12).
Menurut dia, cara timnya bermain tidak hanya diam dan pasif. Sheffield bermain agresif, tapi tak juga berlebihan. Di matanya, skuadnya sudah mendapatkan keseimbangan dalam menyerang dan bertahan, serta berusaha memaksimalkan peluang untuk mencetak gol.
Namun, ia menyadari kualitas tim yang dilawannya berada di atas. MU, kata dia, punya pemain-pemain dengan kemampuan di atas timnya, khususnya di lini depan.
"Mereka punya kualitas yang melekat di semua lini," ujar Wilder.
Ia berharap pasukannya mempertahankan performa seperti ini ke depan. Dengan begitu, peluang Sheffield meraih kemenangan akan semakin besar. Sejauh musim ini berjalan, Sheffield baru memetik satu poin dan menelan 12 kekalahan.
Momen krusial datang setelah 10 menit, ketika Sander Berge mengalami cedera hamstring. Ia digantikan Phil Jagielka, yang kemudian digantikan lagi, karena kesulitan mengimbangi kecepatan Marcus Rashford dan Anthony Martial yang jadi pencetak gol untuk MU.