REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar Pabrik Foundry Divisi Industri Komponen dan Pemesinan (DIKP) PT Barata Indonesia (Persero) kembali menambah daftar ekspor negara tujuan untuk produk komponen kereta api, Bogie. Direktur Utama Barata Indonesia Fajar Harry Sampurno mengatakan perusahaan melakukan ekspor perdana Bogie ke negara Mauritania, Afrika, pada Kamis (17/12).
"Setelah rutin melakukan ekspor komponen kereta api ke Benua Amerika (Amerika Serikat, Kanada, Meksiko), untuk pertama kalinya perusahaan melakukan ekspor ke benua Afrika," ujar Fajar dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (18/12).
Kata Fajar, sejumlah Bogie ini rencananya akan dipasang pada gerbong Mauritania yang menjadi salah satu kereta dengan rangkaian terpanjang di dunia dan beroperasi di jalur ekstrim membelah gurun sahara. Fajar menjelaskan ekspor ini merupakan komitmen perseroan dalam mendongkrak kinerja di tengah pandemi sekaligus memperluas pasar produk pengecoran ke luar negeri.
"Sebagai tindaklanjut kerja sama Barata Indonesia dengan perusahaan asal Amerika Standard Car Truck (SCT) tersebut, kedua belah pihak telah melakukan tanda tangan Letter of Intent (LOI) untuk rencana kerja pada tahun 2021 dengan nilai yang mencapai 11,57 juta dolar AS," lanjut Fajar.
Fajar mengatakan Barata Indonesia masih akan terus berkomitmen menjaga nilai ekspor produk-produk Barata Indonesia. Oleh karenanya, ekspor perdana di Mauritania menjadi langkah yang tepat guna terus mencapai target tersebut.
"Kami berharap, ekspor ini terus berlanjut dan tidak hanya berhenti di Mauritania, Afrika, namun juga bisa membuka pintu ekspor ke negara-negara baru lainnya," kata Fajar.
Untuk menjaga keberlangsungan bisnis ini, ucap Fajar, perseroan juga telah memperbarui sertifikat Association of American Railroads (AAR) yang menjadi salah satu prasyarat ekspor produk Bogie.