REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 tak menghentikan langkah Visinema Pictures untuk tetap produktif menghasilkan karya. Setidaknya ada 50 produksi yang dikerjakan oleh Visinema Pictures di masa pandemi ini.
"Sampai hari ini kita belum punya kasus (Covid-19) terjadi di dalam produksi kita," ungkap CEO Visinema Pictures Angga Dwimas Sasongko, dalam konferensi pers film Generasi 90an: Melankolia.
Angga mengungkapkan ada tiga poin penting yang dia tekankan selama proses produksi. Ketiga poin tersebut adalah penerapan protokol kesehatan yang ketat, rasa tanggung jawab, dan rasa kemanusiaan.
"Menghargai siapa pun yang bekerja di dalam lokasi," tambah Angga.
Angga mengatakan industri perfilman di Indonesia merupakan salah satu yang paling sehat di Asia. Film Indonesia atau film lokal memiliki market share di atas 30 persen atas film-film dari luar negeri.
"Malaysia itu cuma lima persen, kita tuh (punya potensi) gede banget," timpal Angga.
Angga memperkirakan industri perfilman di Indonesia hanya berada sekitar lima tahun di belakang Korea Selatan atau sekitar 5-10 tahun di belakang Cina dan India. Akan tetapi, posisi ini hanya bisa dipertahankan dan jadi lebih baik bila industri perfilman di Indonesia konsisten. Bila industri perfilman mogok karena pandemi, Angga menilai akan ada banyak ketertinggalan yang terjadi.
Hal ini pula yang melatarbelakangi Visinema Pictures untuk mengambil langkah berani dengan meluncurkan film terbaru mereka Generasi 90an: Melankolia ke layar lebar. Tak hanya sekedar merilis film, Visinema Pictures juga melakukan serangkaian promo hingga tur untuk mempromosikan film ini.
"Selama dilakukan dengan bertanggung jawab saya rasa aman," ujar Angga.
Film Generasi 90an: Melankolia akan ditayangkan di bioskop mulai 24 Desember 2020. Semula, film yang diproduksi sejak sebelum pandemi ini direncanakan akan tayang pada April lalu. Film ini berkisah tentang beragam situasi yang harus dihadapi oleh seseorang ketika kehilangan orang terdekatnya secara tiba-tiba dalam sebuah tragedi.
"(Pesannya) manusia yang tersisa di tragedi itu masih punya pilihan bertahan untuk melihat matahari terbit di keesokan hari," jelas Penulis dan Sutradara Generasi 90an: Melankolia, Irfan Ramli.
