Jumat 18 Dec 2020 16:56 WIB

KEJU Cetak Kenaikan Laba Bersih Selama Pandemi

Perseroan dapat meningkatkan penjualan ekspor sebesar 17,5 persen.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Sejumlah produk PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU). PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) membukukan laba bersih sebesar 77,6 persen yaitu dari Rp 67,1 miliar di 2019 menjadi Rp 119,2 miliar di 2020.
Foto: facebook.com/kreasikejuprochiz
Sejumlah produk PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU). PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) membukukan laba bersih sebesar 77,6 persen yaitu dari Rp 67,1 miliar di 2019 menjadi Rp 119,2 miliar di 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) membukukan kinerja yang positif meski di tengah pandemi Covid-19. Sampai dengan kuartal III 2020 perseroan mampu mempertahankan kinerja dengan meningkatkan penjualannya dibandingkan 2019.

Direktur Utama KEJU Paulus Tedjosutikno mengatakan, pandemi Covid-19 memberikan peluang menguntungkan bagi perseroan. Pada saat yang bersamaan, perseroan juga menghadapi tantangan atas adanya keterbatasan mobilitas konsumen dan menurunnya daya beli konsumen. 

Baca Juga

"Kami optimistis perseroan dapat meningkatkan kinerjanya ke depan," kata Paulus, Jumat (18/12). 

Peningkatan kinerja perseroan upayakan dengan kreativitas dan ide-ide baru melalui penggunaan produk-produk berbahan dasar keju dan turunannya, seperti Prochiz QuickMelt dan Prochiz Spready. Kedua produk tersebut memiliki peluang pertumbuhan yang menjanjikan. 

"Selain itu, perseroan juga akan bersinergi bersama Garudafood dalam mengembangkan bisnis kami," kata dia.

Sampai dengan periode kuartal III yang berakhir pada 30 September 2020, perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp 687,8 miliar atau turun 2,8 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 707,5 miliar. Penurunan penjualan yang dilaporkan ini karena adanya penerapan kebijakan akuntansi baru 2020.

Peningkatan kinerja perseroan tercermin dengan melonjaknya laba bersih sebesar 77,6 persen yaitu dari Rp 67,1 miliar di 2019 menjadi Rp 119,2 miliar di 2020. Sementara net profit margin perseroan juga meningkat sebesar 17,3 persen. 

"Perseroan juga dapat meningkatkan penjualan ekspor sebesar 17,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu," ungkap Paulus. 

Untuk posisi keuangan, perseroan mencatatkan penurunan total aset sebesar 7,7 persen menjadi Rp 615,1 miliar. Aset tersebut terdiri atas total liabilitas sebesar Rp 183,1 miliar dan total ekuitas sebesar Rp 432,0 miliar. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement