Jumat 18 Dec 2020 17:14 WIB

Indonesia Bertekad Hilirisasi Industri Pala

Hilirisasi pala guna meningkatkan daya saing pala Indonesia di pasar dunia.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Petani menjemur bunga pala di Kampung Air Besar Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat (ilustrasi). Sebagai produsen dan eksportir pala terbesar dunia, Indonesia bertekad membangun hilirisasi industri pala.
Foto: ANTARA/Gusti Tanati
Petani menjemur bunga pala di Kampung Air Besar Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat (ilustrasi). Sebagai produsen dan eksportir pala terbesar dunia, Indonesia bertekad membangun hilirisasi industri pala.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai produsen dan eksportir pala terbesar dunia, Indonesia bertekad membangun hilirisasi industri pala. Kawasan timur menjadi lokasi strategis untuk investasi komoditas ini.

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM Ikmal Lukman menyampaikan, ditargetkan Indonesia dapat membangun hilirisasi industri pala sehingga daya saing pala nasional di pasar dunia semakin kuat. Investasi komoditas pala sangat strategis dilakukan di Papua Barat. 

Baca Juga

Kawasan Timur Indonesia (KTI) saat ini merupakan penghasil biji pala terbesar di Indonesia. Sebesar 70 persen produksi pala Indonesia berasal dari KTI.

Negara tujuan utama ekspor Indonesia adalah Belanda, Jerman, Vietnam dan Jepang. Permintaan dunia untuk produk pala akan meningkat sebab industri makanan, bumbu, kosmetika dan farmasi terus mengalami peningkatan.

"Bila kita melakukan hilirisasi akan tercipta nilai tambah bagi industri dan perekonomian nasional, utamanya kawasan timur," kata Ikmal melalui siaran pers, Jumat (18/12).

Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria melihat peluang yang sama bagi Indonesia menjadi pemain utama industri pala di dunia. Ini sejalan dengan komitmen IPB mengembalikan kejayaan bangsa berbasis sumber daya lokal.

IPB siap bekerja sama dengan BKPM dalam riset dan pengembangan pala sehingga pala lebih memiliki nilai tambah. "Kekayaan alam berbasis rempah harus bisa dikelola dengan baik sehingga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru yang mensejahterakan rakyat," kata Arif.

Produsen pala terbesar dunia Verstegen Spices & Sauces BV (Verstegen) berminat untuk berinvestasi pada komoditas pada di Indonesia. Verstegen merupakan produsen dan importir asal Belanda yang bergerak di bidang industri rempah-rempah, terutama pala. Perusahaan ini tak hanya melayani pasar dalam negeri, tapi juga pasar Eropa. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement