Jumat 18 Dec 2020 17:38 WIB

Fitur Pengenal Wajah Uighur Alibaba Tuai Kontroversi

Alibaba mengungkapkan kekecewaannya terhadap Alibaba Cloud atas fitur Uighur itu

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
Alibaba mengungkapkan kekecewaannya terhadap Alibaba Cloud yang mengembangkan fitur tersebut.
Alibaba mengungkapkan kekecewaannya terhadap Alibaba Cloud yang mengembangkan fitur tersebut.

Sebuah perusahaan riset pengawasan yang berbasis di Amerika Serikat (AS), IPVM, mengungkapkan fitur perangkat lunak pengenal wajah membuat Alibaba, salah satu perusahaan paling berpengaruh di dunia, terlibat dalam kontroversi atas perlakuan pemerintah Cina terhadap warga muslim Uighur.

Sebuah laporan yang diterbitkan IPVM pada hari Rabu (16/12) mengatakan perangkat lunak yang mampu mengidentifikasi warga Uighur tersebut muncul di layanan moderasi konten Cloud Shield Alibaba untuk situs web.

Baca Juga

Alibaba menggambarkan Cloud Shield sebagai sistem yang "mendeteksi dan mengenali teks, gambar, video, dan suara yang berisi pornografi, politik, terorisme kekerasan, iklan, dan spam, serta memberikan verifikasi, penandaan, konfigurasi khusus, dan kemampuan lainnya."

Catatan teknologi yang telah diarsipkan menunjukkan fitur itu dapat melakukan tugas-tugas seperti "pemeriksaan kacamata", "deteksi senyuman", dan secara khusus, "apakah si pengguna itu Uighur?"