Jumat 18 Dec 2020 17:49 WIB

Solo Tunda Sekolah Tatap Muka

Penundaan sekolah tatap muka untuk jenjang PAUD, SD, SMP dan Dikmas Solo

Rep: Binti Sholikah/ Red: Nur Aini
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo
Foto: Antara
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memutuskan untuk menunda pembelajaran tatap muka (PTM) yang rencananya mulai digelar Januari 2021. Hal itu sesuai dengan surat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang ditujukan kepada bupati/wali kota se-Jateng.

Dalam surat tersebut, Gubernur meminta kepada bupati/wali kota agar menunda pembelajaran tatap muka pada satuan pendidikan PAUD, SD, SMP dan Dikmas. Selain itu, untuk mengoptimalkan pembelajaran jarak jauh dan mengembangkan metode yang inovatif, kreatif, menantang, serta menyenangkan peserta didik.

Baca Juga

"Kita ditunda juga. Sampai kapan, tergantung Pak Gubernur. Kan yang diperintahkan ditunda hanya PAUD, SD, SMP dan Dikmas," kata Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo kepada wartawan, Jumat (18/12).

Sebelumnya, Pemkot Solo telah menggelar simulasi PTM di tiga sekolah setingkat SMP khusus kelas IX. Sebelum simulasi, para murid, guru dan karyawan menjalani rapid test.

Wali Kota menyatakan, Pemkot telah melakukan evaluasi dari pelaksanaan simulasi PTM. "Kemarin sudah kami lakukan evaluasi, aman-aman saja. Karena persiapan kamk juga sudah persiapan betul. Mulai dari 3M sampai dengan menghindari kerumunan, pulang pun digilir, tidak pulang bareng-bareng, jadi satu per satu," ujarnya.

Dengan adanya surat dari Gubernur tersebut, maka pembelajaran kembali dilakukan secara daring sepenuhnya. Selain itu, Pemkot mengoptimalkan kanal televisi pendidikan dan radio Monata. Pemkot juga segera menerbitkan aturan turunan dari surat Gubernur tersebut berupa Surat Edaran Wali Kota.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo, Etty Retnowati, menyatakan, meski pelaksanaan PTM ditunda, tetapi Pemkot terus melakukan persiapan. Sebelumnya, Dinas Pendidikan telah mengusulkan 23 sekolah untuk melaksanakan PTM pada Januari 2021.

"Lihat situasi dan kondisi tapi persiapan jalan terus. Persiapan sarana prasarana, dan terkait izin orang tua. Tapi ekseskusi untuk sekolah tatap muka masih nunggu situasi dan kondisi, nunggu perkembangan Covid-19 ya. Kalau kami tidak menyiapkan nanti tahu-tahu aman kan malah tidak siap," kata Etty.

Di sisi lain, untuk mendukung pembelajaran daring, Pemkot memberikan bantuan ponsel kepada para siswa yang tidak mampu. Semula ditargetkan 1.500 ponsel untuk diberikan kepada siswa SMP. Target tersebut telah terlewati, dengan total bantuan yang diberikan 1.514 ponsel.

"Awalnya kami butuh 1.500 ini sudah 1.514 ponsel, berarti sudah kelewat target. Cuma kalau melihat data anak-anak dari afirmasi jumlahnya 9.000, ini baru 1.500 jadi masih kurang 7.500. Ayo yang mau nyumbang," ujar Etty

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement