Sabtu 19 Dec 2020 05:43 WIB

Sulit tapi Pasti Bisa, 3 Kebiasaan yang Harus Diubah Mualaf

Mengubah kebiasaan bisa menjadi tantangan bagi seorang Muslim baru.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Ani Nursalikah
Sulit tapi Pasti Bisa, 3 Kebiasaan yang Harus Diubah Mualaf. Ilustrasi Muslimah
Foto: Pixabay
Sulit tapi Pasti Bisa, 3 Kebiasaan yang Harus Diubah Mualaf. Ilustrasi Muslimah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut definisi, kata kebiasaan berarti kecenderungan atau praktik yang menetap atau teratur, terutama yang sulit dilepaskan. Jadi, pada dasarnya, hampir semua yang Anda lakukan dalam hidup bisa menjadi kebiasaan.

Kebiasaan adalah bagian integral dari kehidupan kita sehari-hari. Ini bisa menjadi tantangan bagi seorang Muslim baru. Anda baru saja memeluk keyakinan Islam dan menjadi pelajar Islam, belajar sebanyak mungkin untuk memuaskan dahaga Anda akan ilmu.

Baca Juga

Saat Anda melanjutkan perjalanan seumur hidup ini, Anda akan menemukan banyak dari kebiasaan lama Anda tidak lagi sejalan dengan keyakinan yang baru Anda temukan. Namun, masing-masing dapat dengan mudah diganti dengan yang baru yang akan menjadi berkah dan rahmat bagi Anda sebagai seorang Muslim.

Pakaian

Seorang jurnalis di North Carolina, AS, Sumayyah Meehan yang mualaf pada 23 tahun lalu menceritakan pengalamannya melakukan transisi kebiasaannya menuju Islam. "Ketika saya mencapai pubertas, saya sudah terbiasa memakai rok mini setiap hari. Saya memakainya di musim panas dan bahkan di musim dingin dipasangkan dengan sepatu bot," cerita Meehan di About Islam, Jumat (18/12).

Tak lama kemudian, setelah ia melakukan syahadat, ia menyadari tidak memiliki pakaian yang sesuai dengan keyakinan barunya. Seperti yang dikatakan Allah SWT dalam Alquran.

"Wahai Nabi, beritahu istrimu dan putrimu serta para wanita dari orang-orang beriman untuk menutup [sebagian] pakaian luar mereka. Itu lebih cocok mereka akan dikenal dan tidak disalahgunakan. Dan selalu Allah Maha Pengampun dan Penyayang." (Al-Quran 33:59)

Meskipun memiliki anggaran yang sangat kecil, Meehan perlahan-lahan membangun lemari pakaian sederhana dan hijab warna-warni yang bisa ia pakai sepanjang tahun. Dan pertama kali ia masuk ke komunitas Muslim, berpakaian sopan dan mengenakan jilbab, membuatnya meneteskan air mata.

Sebagai non-Muslim dan ketika memakai rok mini, ia telah mengundang perhatian baik pria maupun wanita. Bahkan banyak pria sering meneriakkan kata-kata kotor ke arahnya saat berjalan di jalan.

"Dengan menciptakan kebiasaan baru dalam berpakaian Islami, saya sekarang dilihat sebagai manusia dan bukan sekadar benda atau mainan. Dan ingat, pria juga memiliki kode berpakaian sendiri dalam keyakinan Islam," ujarnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement