Jumat 18 Dec 2020 17:52 WIB

Polisi: Peserta Aksi 1812 Lukai Dua Aparat dengan Samurai

Peserta aksi yang melukai aparat polisi dengan samurai berhasil kabur.

Rep: Febryan. A, Rizky Suryarandika/ Red: Andri Saubani
Massa aksi  unjuk rasa 1812 Front Pembela Islam (FPI) membubarkan diri usai dibubarkan paksa Aparat Kepolisian saat hendak menggelar aksi di sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Jumat (18/12). Polisi memukul mundur massa yang menolak dibubarkan guna menghindari kerumunan. Sebanyak 5.000 personel gabungan dari unsur TNI-Polri dan Pemprov DKI Jakarta disiapkan untuk mengawal dan mengamankan unjuk rasa 1812 di kawasan Istana Negara. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Massa aksi unjuk rasa 1812 Front Pembela Islam (FPI) membubarkan diri usai dibubarkan paksa Aparat Kepolisian saat hendak menggelar aksi di sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Jumat (18/12). Polisi memukul mundur massa yang menolak dibubarkan guna menghindari kerumunan. Sebanyak 5.000 personel gabungan dari unsur TNI-Polri dan Pemprov DKI Jakarta disiapkan untuk mengawal dan mengamankan unjuk rasa 1812 di kawasan Istana Negara. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Yusri Yunus mengatakan, seorang peserta aksi 1812  melukai dua aparat dengan menggunakan samurai. Peristiwa itu terjadi ketika aparat membubarkan massa di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (18/12). Namun demikian, pelaku berhasil kabur.

"Ada anggota yang terluka (karena pelaku) menggunakan samurai pada saat pembubaran di depan kantor gubernur," kata Yusri di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Jumat.

Baca Juga

Pelaku, kata Yusri, melukai dua aparat yang merupakan staf di Bidang Humas Polda Metro Jaya. Dua anak buah Yusri itu ketika kejadian sedang memotret proses pembubaran massa.

"Sampai dengan saat ini, yang tadi saja yang kena sabetan atau tusukan tapi tidak terlalu ini (parah) ya. Ada dua orang yang kena," kata Yusri.