Sabtu 19 Dec 2020 00:10 WIB

Suplemen Berbahan Aktif Farmasi Dijual Bebas di E-commerce

FDA temukan sekitar 50 suplemen berbahan aktif farmasi dijual bebas di Amazon & eBay.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
FDA temukan sekitar 50 suplemen berbahan aktif farmasi dijual bebas di Amazon & eBay (Foto: ilustrasi)
Foto: AP
FDA temukan sekitar 50 suplemen berbahan aktif farmasi dijual bebas di Amazon & eBay (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat menemukan sekitar 50 suplemen yang mengandung bahan aktif farmasi dan dijual secara bebas di e-commerce seperti Amazon dan eBay. Ironisnya, kandungan itu tidak disebutkan pada label produk padahal kandungan tersebut bisa menimbulkan risiko serius bagi kesehatan konsumen.

FDA membeli dan menguji suplemen untuk penurun berat badan dan peningkat gairah seksual di situs Amazon dan eBay. Badan tersebut menemukan bahwa produk yang dibeli mengandung berbagai obat yang berpotensi berbahaya. Padahal di Undang-undang Federal telah diatur bahwa suplemen makanan harus mencantumkan bahan dan kandungan secara akurat pada label.

Baca Juga

“Meskipun dulu FDA telah berdiskusi dengan e-commerce seperti Amazon dan eBay mengenai masalah ini, kami yakin mereka dapat bertindak lebih banyak untuk melindungi konsumen dari produk penipuan dan berpotensi berbahaya ini,” kata Donald D Ashley, direktur Kantor Kepatuhan di Pusat Evaluasi dan Penelitian Obat FDA, seperti dikutip dari laman Consumer Reports pada Jumat (18/12).

Dalam pengujian terbaru FDA, sebanyak 26 produk yang dibeli di Amazon dan 20 produk yang dibeli di eBay terbukti mengandung bahan farmasi yang tidak disebutkan di label. Bahan-bahannya termasuk sildenafil (bahan aktif dalam Viagra), tadalafil (Cialis), dan vardenafil (Levitra). Badan tersebut juga menemukan sibutramine, penahan nafsu makan; desmethylsibutramine dan fluoxetine (Prozac).

"Bahan-bahan tersebut kebanyakan adalah bahan aktif yang disetujui FDA namun dalam berdasarkan resep dokter. Penggunaannya juga harus dibatasi dan diawasi oleh dokter atau ahli berlisensi,” kata Ashley.

FDA mengatakan banyak produk yang dibeli memiliki nama yang sama atau mirip dengan suplemen yang sebelumnya diketahui tercemar bahan aktif. Pada akhir 2018, database yang dikelola oleh FDA mencantumkan 776 suplemen yang tercemar obat-obatan. 

Sekarang database itu mencantumkan lebih dari 1.000 suplemen. Pasca temuan FDA, eBay langsung bertindak dan melakukan peninjauan. Juru Bicara eBay, Ashley Settle mengatakan pihaknya tak segan untuk menghapus produk yang terbukti melanggar dari situs belanja. Sementara Amazon belum menanggapi ihwal temuan ini.

Penemuan FDA ini adalah yang terbaru dari serangkaian penelitian yang menemukan obat-obatan yang tidak disebutkan dalam suplemen makanan. Sebuah studi dari FDA yang diterbitkan pada bulan Juni menganalisis kandungan 59 suplemen jeruk dan menemukan stimulan ilegal di hampir 10 persen produk. 

Namun, hingga saat ini agensi tersebut tampaknya belum memperingatkan konsumen secara terbuka tentang potensi risiko tersebut. Pada bulan September, peneliti dari Universitas Harvard juga melaporkan bahwa mereka telah menemukan kandungan berbahaya dalam suplemen nootropik populer, yang diklaim dapat meningkatkan fungsi otak.

Karena itulah, FDA mengimbau konsumen untuk lebih berhati-hati dalam membeli suplemen. FDA juga menyarankan konsumen untuk terlebih dahulu berkonsultasi dengan pelatih atau dokter, untuk kemudian meminta rekomendasi suplemen yang aman dikonsumsi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement