REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro menitipkan tiga misi untuk Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam (BPTBA) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Hal itu disampaikannya saat melakukan kunjungan kerjanya ke BPTBA LIPI, Yogyakarta, Jumat (18/12).
"Pertama, balai ini harus selalu berupaya mencari solusi penanganan dini pencegahan stunting, karena ini adalah masalah yang krusial," kata Bambang, dalam keterangannya, Jumat (18/12).
Tidak hanya pada makanan, Bambang mengatakan, sanitasi, air bersih, dan pangan bergizi juga penting diperhatikan. "Pangan lokal harus diberdayakan, difortifikasi alias diberikan tambahan asupan gizi yang cukup sesuai kebutuhan," kata dia menegaskan.
Misi kedua adalah mengenai UMKM masih sangat sedikit untuk bisa naik kelas. Menurutnya, UMKM harus didorong agar bisa berkembang lebih besar lagi. Hal yang perlu dilakukan adalah memberikan sentuhan teknologi produksi dan digital agar memperluas akses pasar.
Ke tiga, Bambang berharap BPTBA LIPI dapat mengembangkan metode deteksi halal yang lebih cepat dan akurat. "Selain itu, BPTBA dapat mengembangkan sumber daya hayati lokal seperti coklat ataupun bahan obat yang bisa diolah menjadi makanan," ujarnya.
BPTBA adalah salah satu satuan kerja dari 40 unit kerja penelitian di LIPI yang secara khusus menangani bidang pangan. Pangan yang menjadi fokus adalah meneliti, mengembangkan, dan mengaplikasikan teknologi untuk memanfaatkan bahan alam untuk pangan dan pakan.