Sabtu 19 Dec 2020 04:52 WIB

Pemkab Purwakarta tidak Menggelar Acara Malam Tahun Baru

Kasus Covid-19 di Purwakarta masih dalam situasi yang terkendali.

Pemkab Purwakarta tidak Menggelar Acara Malam Tahun Baru. Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika. (Dede Nurhasanudin/ayopurwakarta)
Foto: Dede Nurhasanudin/ayopurwakarta
Pemkab Purwakarta tidak Menggelar Acara Malam Tahun Baru. Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika. (Dede Nurhasanudin/ayopurwakarta)

REPUBLIKA.CO.ID,PURWAKARTA -- Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat memastikan tidak menggelar acara malam Tahun Baru untuk mencegah kerumunan warga kota Purwakarta dan sekitarnya menyusul masih fluktuatif-nya kasus Covid-19 di daerah tersebut.

Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan, perayaan Tahun Baru kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Adanya pandemi Covid-19 harus disikapi bersama agar virus corona tidak lagi bertambah.

"Masyarakat harus memperhatikan protokol kesehatan di masa pandemi. Jadi kita tidak akan mengadakan acara khusus, terutama di malam pergantian tahun," katanya, Jumat (19/12).

Anne mengatakan kalau saat ini kasus Covid-19 di daerahnya masih dalam situasi yang terkendali. Artinya tidak ada yang mengkhawatirkan, karena semua pasien terkonfirmasi positif ditangani dengan baik, dan begitu juga tingkat kesembuhannya, cukup menggembirakan. "Tapi kami minta masyarakat agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, guna meminimalisir penyebaran Covid-19," katanya.

Menurut dia, protokol kesehatan yang harus dilaksanakan di antaranya tetap menggunakan masker saat beraktivitas, membiasakan cuci tangan pakai sabun dan jaga jarak antara satu dengan yang lain.

Sementara itu, data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Purwakarta, secara kumulatif jumlah warga terkonfirmasi positif Covid-19 di daerah tersebut hingga Jumat ini mencapai 1.974 orang.

Rinciannya, sebanyak 1.449 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh, 82 orang meninggal dunia dan 443 orang masih dirawat di rumah sakit.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement