Sabtu 19 Dec 2020 08:24 WIB

Vegetarian dalam Pandangan Islam

Islam menganjurkan keseimbangan gizi.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Vegetarian dalam Pandangan Islam. Seorang calon pembeli memilih sawi pagoda di perkebunan sayuran organik di Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.
Foto: Adiwinata Solihin/ANTARA
Vegetarian dalam Pandangan Islam. Seorang calon pembeli memilih sawi pagoda di perkebunan sayuran organik di Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pilihan menjadi seorang vegetarian atau orang yang hanya makan dari sumber makanan tumbuhan dan tidak makan daging saat ini telah banyak yang mempraktikkannya. Ada yang memilih menjadi vegetarian karena kepercayaan, gaya hidup bahkan alasan menjaga lingkungan.

Sebagai seorang Muslim yang tindakannya berpedoman kepada Alquran dan Hadist, bagaimana Islam memandang perilaku ini?

Baca Juga

Imam Besar Masjid Istiqlal KH. Nasaruddin Umar menyebut panduan dan teladan hidup seorang Muslim adalah Alquran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Sementara, menjadi seorang vegetarian akan banyak bertentangan dengan ajaran Islam.

Seperti kewajiban berqurban pada Idul Adha, anjuran melakukan aqiqah dengan memotong kambing hingga sunnah Nabi Muhammad yang memakan sumber makanan hewani.

“Ada beberapa syariat yang menganjurkan memotong hewan lalu dimakan. Kalau kita melarang orang makan daging, maka akan bertentangan dengan yang disyariatkan Islam, kalau tidak boleh memotong daging padahal wajib hukumnya untuk berqurban. Kalau dilarang seperti orang vegetarian berarti kita nggak boleh beribadah qurban, bertentangan dengan ayat itu, kan ayat dan hadits memerintahkan kita berqurban,” ujar Nasaruddin, Jumat (18/12).

“Lebih terlarang lagi, kalau berqurban tapi ternyata tidak dimakan dagingnya dan dibuang, itu mubazir,” tambahnya.

Menurutnya, dua hari raya besar Islam, yakni Idul Fitri dan Idul Adha memiliki hikmah yang salah satunya adalah agar umat Islam memenuhi tubuh dengan gizi yang seimbang. Kewajiban zakat dengan bahan makanan pokok saat Idul Fitri berarti seorang Muslim harus terpenuhi asupan karbohidratnya.

Idul Adha yang diwajibkan berqurban hewan berarti seorang Muslim harus memenuhi asupan proteinnya. “Islam itu menganjurkan keseimbangan gizi, keseimbangan antara protein dan karbohidrat. Tanpa protein tubuh lemah, kalau protein tanpa karbohidrat akan ada masalah juga,” jelasnya.

Kendati demikian, Nasaruddin menyebut jika pilihan menjadi vegetarian karena selera saja tanpa mengharamkan diri dan orang lain untuk memakan daging, maka itu masih dibenarkan. Alasan seorang menjadi vegetarian karena memiliki masalah kesehatan juga menjadi alasan yang dibenarkan untuk tidak mengonsumsi daging.

Dalil...

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement