Sabtu 19 Dec 2020 12:36 WIB

Tutup Akibat Covid, Restoran di Berlin Layani Tunawisma

Kapasitas tampung Hofbraeu Berlin di masa normal bisa mencapai 3.000 orang.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah tunawisma mengantri makanan di asrama sebuah pusat penampungan darurat selama keadaan darurat akibat  Covid-19 (ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/SALVATORE DI NOLFI
Sejumlah tunawisma mengantri makanan di asrama sebuah pusat penampungan darurat selama keadaan darurat akibat Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Pandemi virus corona belum membuat kehidupan di jalanan Berlin lebih mudah bagi Kaspars Breidaks. Selama tiga bulan, warga Latvia berusia 43 tahun itu menghadapi penampungan tunawisma yang beroperasi dengan kapasitas yang berkurang sehingga sulit menjaga jarak.

Dengan lebih sedikit orang Berlin yang pergi ke luar ruangan, jauh lebih sulit untuk mengumpulkan uang dengan mengemis atau mengumpulkan botol untuk dijual sebagai daur ulang. Tetapi pada pagi musim dingin yang sangat dingin pekan ini, Breidaks bisa mendapatkan makanan yang panas dan gratis, juga tempat untuk menghangatkan diri. Hal ini menyusul restoran terbesar di ibu kota Jerman, Hofbraeu Berlin dialihfungsikan untuk membantu tunawisma sejak tak bisa melayani pelanggan akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga

"Para tunawisma lain di stasiun kereta memberi tahu saya tentang tempat ini,” kata Breidaks dilansir dari Arab News pada Sabtu (19/12).

"Saya datang ke sini demi semangkok sup panas," lanjut Breidaks sambil melepas topi hitam berbulu dengan penutup telinga panjang saat dia duduk di bangku di ruang bir yang hangat dan luas dekat alun-alun Alexanderplatz yang terkenal di Berlin.

Seorang karyawan restoran yang menjadi sukarelawan di tempat penampungan mengusulkan pembukaan untuk para tunawisma. Keputusan tersebut dianggap win win solution oleh manajer Hofbraeu Bjoern Schwarz. 

Selain membantu para tunawisma selama masa-masa sulit, proyek yang didanai kota ini juga memberikan pekerjaan yang dibutuhkan kepada karyawan dan memberi restoran penghasilan. Bekerja sama dengan kota dan dua organisasi kesejahteraan, restoran tersebut dengan cepat mengembangkan konsep untuk menampung hingga 150 tunawisma dalam dua shift setiap hari hingga akhir musim dingin, dan mulai menyajikan makanan.

Kapasitas tampung Hofbraeu Berlin di masa normal bisa mencapai 3.000 orang. Aula yang luas terbukti sangat cocok untuk membawa para tunawisma dan memberi mereka banyak ruang untuk menghindari infeksi.

"Biasanya, selama waktu Natal, kami akan memiliki banyak grup disini untuk pesta Natal dan kemudian kami akan menyajikan daging babi, setengah bebek atau angsa. Tetapi tidak untuk saat ini," kata Schwarz. "Kami masih melakukan pengiriman makanan, tapi jelas itu kecil saja untungnya," lanjut Schwarz.

Diketahui, Breidaks hanya satu dari sekitar 2.000 hingga 12 ribu orang yang tetap tunawisma di kota berpenduduk 3,6 juta itu. Bahkan setelah 34 ribu orang lainnya ditempatkan di penampungan komunitas, hostel, dan apartemen oleh layanan sosial dan kelompok kesejahteraan swasta.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement