REPUBLIKA.CO.ID, PUERTO VALLARTA -- Mantan gubernur negara bagian Jalisco, Aristoteles Sandoval, ditembak mati di kamar mandi restoran di resor pantai populer Puerto Vallarta, Jumat (18/12). Dia diserang oleh sekelompok orang misterius.
Sandoval sedang makan dengan empat orang lainnya ketika sekitar pukul 01.40 bangun dari meja dan pergi ke toilet. Menurut jaksa agung negara bagian, Gerardo Octavio Solis, saat itu si pembunuh menembak punggungnya.
Setelah terkena tembakan, Sandoval tidak langsung mati, tetapi ketika pengawalnya mencoba mengevakuasi dari restoran, pelarian mereka diblokir oleh lebih banyak pria bersenjata di jalan di luar. Orang-orang misterius itu melepaskan tembakan, melukai serius salah satu pengawal. Mantan gubernur itu meninggal tak lama kemudian di rumah sakit setempat.
Menurut Solis, staf di restoran tersebut membersihkan tempat kejadian perkara, mengeluarkan darah dan selongsong peluru, serta menghapus video serangan tersebut. "Tidak ada petunjuk, mereka praktis menyapu bersih tempat itu," katanya kepada Televisa.
Solis mengatakan, delapan sampai 10 tersangka terlibat dalam serangan itu, tetapi tidak menyebutkan siapa yang bertanggung jawab. Sandoval selama ini memiliki 15 pengawal polisi, tetapi hanya dua yang bersamanya selama serangan itu.
“Banyak perencanaan yang dilakukan untuk pembunuhan ini - yang berarti seseorang telah memburunya selama berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.," analis keamanan Alejandro Hope ,dikutip dari The Guardian.
Hope menjelaskan, seseorang yang tahu gerakannya, termasuk saat Sandoval membawa banyak atau sedikit pengawal. Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador,menyampaikan belasungkawa dan berjanji untuk membawa para pelaku ke pengadilan.
Tapi, sosok yang akrab disapa Amlo, mengatakan, penyelidikan itu menjadi tanggung jawab jaksa negara. Biasanya, kejahatan tingkat tinggi yang mungkin melibatkan kartel narkoba diambil alih oleh jaksa federal.
Sandoval adalah bintang baru dari partai Revolusioner Institusional (PRI) yang masa jabatannya sebagai gubernur dibayangi oleh munculnya kartel sangat keras Jalisco New Generation (CJNG).
Hanya dalam beberapa tahun, CJNG telah membangun reputasi sebagai salah satu kelompok kriminal yang tumbuh paling cepat dan paling agresif di negara itu, yang bersedia menghadapi rival di dunia bawah dan pasukan federal.
Sandoval baru-baru ini mengundurkan diri dari komite eksekutif partai. Dia mengatakan bahwa PRI telah gagal untuk mengakui kesalahannya dan bersalah karena klientelisme. Para pengamat mengatakan pembunuhan yang 'kurang ajar' itu menunjukkan lebih banyak kekerasan menjelang pemilihan daerah tahun depan.