Sabtu 19 Dec 2020 16:36 WIB

The Fed Sebut Bank AS Miliki Likuiditas Permodalan yang Kuat

Sistem perbankan telah menjadi sumber kekuatan selama setahun.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Kolase perbankan di Amerika Serikat.
Foto: Reuters
Kolase perbankan di Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank-bank terbesar AS memiliki cukup modal untuk menahan kerugian lebih dari 600 miliar dolar AS akibat kemerosotan ekonomi yang tajam dan singkat. Adapun penurunan jangka panjang yang moderat dan akan diizinkan untuk membagikan dividen dan membeli kembali saham secara terbatas.

Seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (19/12) Bank sentral merilis hasil "stress test" bank kedua pada 2020. Ini untuk pertama kalinya bank-bank telah melewati langkah mereka dua kali dalam satu tahun sejak memulai pemeriksaan kesehatan tahunan setelah krisis keuangan dekade lalu. The Fed sebelumnya melarang bank membeli kembali saham untuk membantu mereka membangun cadangan modal selama pandemi virus korona.

Baca Juga

Pembatasan yang longgar ditanggapi cepat dengan pengumuman dari beberapa perusahaan besar, termasuk JPMorgan Chase dan Goldman Sachs, bahwa mereka berencana untuk membeli kembali saham mulai tahun baru.

Hasil tes kedua pada 2020, yang dilakukan oleh Fed untuk mencerminkan dampak ekonomi yang parah dari pandemi, menemukan bank mengalami kerugian yang lebih parah daripada sebelumnya, tes pra-pandemi. Namun berbulan-bulan membangun cadangan membantu memastikan mereka diposisikan untuk mengatasi penurunan dengan baik. Perusahaan membangun cadangan modal pada 2020 meskipun menyisihkan hampir 100 miliar dolar AS dalam cadangan kerugian pinjaman.