REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apple Inc menyatakan pihaknya menutup sementara beberapa toko di California. Hal ini menyusul lonjakan kasus Covid-19 di negara bagian itu.
Seperti dilansir laman Reuters, Sabtu (19/12), akibat penutupan toko sementara memicu penurunan saham iPhone sebesar 1,3 persen pada perdagangan saham setempat. Situs web Apple menunjukkan sebanyak 12 toko tutup mulai Jumat dan Sabtu, termasuk di Grove, Sherman Oaks, dan Beverly Center, hanya seminggu sebelum puncak musim liburan.
“Kami akan segera menutup sementara, tetapi saat ini terbuka untuk pengambilan pesanan online yang sudah ada, yang sebelumnya dijadwalkan untuk janji Dukungan Genius di dalam toko,” kata Apple.
Menurut Apple beberapa toko akan dibuka untuk sesi belanja satu-satu yang sebelumnya dipesan dengan spesialis yang dibuat hingga 22 Desember. Perusahaan melakukan langkah serupa pada Juni, menutup sekitar 32 toko karena kasus virus korona meningkat setelah pelonggaran penguncian pada Mei.
Amerika Serikat telah melaporkan 17,2 juta kasus infeksi dan sebanyak 311.102 kematian terkait virus corona sejak awal pandemi. California menjadi salah satu negara bagian yang paling terpukul.
“Kami akan segera menutup sementara, tetapi saat ini terbuka untuk pengambilan pesanan online yang sudah ada, yang sebelumnya dijadwalkan untuk janji Dukungan Genius di dalam toko,” kata Apple.