REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPP BKPRMI (Dewan Pengurus Pusat Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia) menyelenggarakan acara puncak ToT (Training of Trainer) sosialisasi empat pilar di Gedung Aula Sakinah Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK), Jumat (18/12).
Komjen Pol (Purn) H Dr (HC) Drs Syafruddin MSi selaku Dewan Pembina BKPRMI dalam sambutannya mengajak kepada seluruh pemuda Islam di seluruh Indonesia dan khususnya yang tergabung dalam BKPRMI untuk menjadi perekat umat, perekat seluruh anak bangsa dan menjadi perekat bagi umat yang bukan beragama Islam. Program acara ini (sosialisasi empat pilar) sudah diadakan di seluruh Indonesia dengan zona-zona, di antaranya zona Sumarta, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan zona Indonesia Timur.
“BKPRMI merupakan salah satu organisasi pemuda Islam yang terbesar di Indonesia, bahkan salah satu ketuanya pada bulan lalu terpilih menjadi Ketua Pemuda Islam ASEAN yang di dalamnya terdapat Sekretaris Jenderal Dunia Melayu Pemuda Islam, dengan presidennya adalah Sultan Melaka dari Malaysia,” kata Sjafruddin seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Ia juga berharap kepada seluruh jajaran pengurus dan anggota BKPRMI agar menjadi agen social worker yaitu pekerja sosial yang memperhatikan orang-orang yang tidak mampu, kaum dhuafa dan rakyat miskin. Carannya, engan menampung rejeki dari orang-orang dermawan dari hamba Allah yang menyisihkan sebagian rejekinya untuk sesama.
“Alhamdulillah MASK saat ini juga sudah menjadi salah satu markas untuk menyalurkan bantuan tersebut,” ujar Sjafruddin yang juga ketua Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) Menteng, Jakarta Pusat.
Ia mengungkapkan, BKPRMI juga hadir yang pertama dalam memberikan bantuan kemanusiaan di tengah musibah banjir Sungai Deli di Medan beberapa waktu lalu, gempa Lombok, gempa Palu, dan lain-lain.
Pada kesempatan ini hadir pula secara virtual Wakil ketua MPR RI Dr (HC) H Zulkifli Hasan SE, MM. Ia menyampaikan, pentingnya implementasi empat pilar dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhineka Tunggal Ika menjadi kunci pedoman dalam membangun karakter bangsa.
Tetapi, untuk mencapai hal tersebut, sosialisasi harus dilakukan secara rutin dan berkelanjutan. Dengan begitu, kita tidak akan mudah terpengaruh oleh hal-hal buruk, seperti terorisme dan radikalisme.
“Membangun karakter bangsa itu tidak ada habisnya, pembangunan karakter akan terus berlanjut sepanjang zaman. Oleh sebab itu, pendekatan yang berbeda diperlukan untuk menghadapi perubahan,” papar Zulkifli.
Pada kesempatan yang sama BKPRMI juga memberikan bantuan sembako kepada masyarakat kaum dhuafa. Pemberian bantuan itu dengan harapan dapat meringankan beban warga yang sedang kesulitan di tengah wabah pandemi Covid-19.