REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT KAI Daop 1 Jakarta memastikan tidak ada calo surat kesehatan yang berkeliaran di area dalam Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat. Sedangkan keberadaan calo di area luar stasiun, pihak KAI telah melaporkannya ke polisi.
"Terkait informasi adanya pihak lain di luar area Stasiun, yang menawarkan jasa kepada calon penumpang agar menuju klinik tertentu untuk melakukan rapid atau pemeriksaan kesehatan atau mendapatkan surat kesehatan, Daop 1 Jakarta telah melakukan kordinasikan dengan pihak yang berwenang agar dapat melakukan tindak lanjut penelusuran," kata Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa dalam keterangannya, Ahad (20/12).
Eva menambahkan, rapid test bagi penumpang di stasiun merupakan layanan tambahan yang dihadirkan PT KAI dengan menggandeng PT RNI sebagai penyedia jasa tes. Tujuannya untuk mempermudah calon penumpang. Biaya rapid test di dalam stasiun Rp 85 ribu.
Kendati demikian, kata Eva, calon penumpang tidak harus menjalani rapid test di stasiun. Mereka bisa menjalani tes cepat di Instansi layanan kesehatan lain. "Yang perlu diperhatikan adalah berkas hasil Rapid dengan hasil Non Reaktif tersebut wajib dibawa saat akan melakukan perjalanan KA," kata Eva.
Setiap berkas kesehatan yang dibawa penumpang, kata Eva, akan dicek petugas secara teliti. Terutama soal keabsahan berkasnya.
Sebelumnya, sejumlah calo jasa rapid test berkeliaran di area pintu masuk menuju Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis (17/12). Para calo, yang ketika itu semuanya mengenakan jaket ojek daring, menawarkan kepada calon penumpang jasa rapid test ataupun pengurusan surat keterangan sehat (SKS) yang diklaim murah.
PT KAI Daop 1 Jakarta mengetahui keberadaan para calo tersebut di area depan Stasiun Pasar Senen. Namun, PT KAI membantah petugasnya terlibat dalam praktik percaloan itu. KAI juga memastikan para calo itu tak berkeliaran di dalam area stasiun.