Ahad 20 Dec 2020 12:03 WIB

Alasan Somaliland Batalkan Lomba Sepak Bola Wanita

Somaliland menilai sepak bola wanita tidak sesuai dengan Islam

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Somaliland menilai sepak bola wanita tidak sesuai dengan Islam. Sepak bola (ilustrasi)
Foto: www.imotion.com.br
Somaliland menilai sepak bola wanita tidak sesuai dengan Islam. Sepak bola (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, HERGEISA – Pemerintah Republik Somaliland  membatalkan turnamen perdana sepak bola wanita di negara itu. Kebijakan itu diambil karena dinilai turnamen sepak bola wanita telah melanggar nilai-nilai Islam. Keputusan itu pun memicu protes dari kelompok hak asasi wanita di Somaliland.  

Sebelumnya turnamen perdana sepak bola wanita itu direncanakan akan digelar pada Kamis di ibukota Hargeisa. Turnamen itu akan mempertemukan enam tim sepakbola wanita yang mewakili enam divisi Somaliland.  

Baca Juga

Namun Direktur Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Somaliland, Abdirashid Aidid, mengatakan pihak berwenang memilih untuk menghentikan acara yang rencananya digelar dalam waktu tujuh hari itu lantaran tidak Islami.  

"Kami membatalkannya karena tidak sejalan dengan nilai dan norma Islam. Setelah adanya kemarahan publik termasuk juga dari para syekh, kami sepakat untuk menghentikannya. Semua orang melihat wanita kami bermain selama sesi pelatihan di TV dan platform media sosial. Kami sama sekali tak menginginkan itu," kata Aidid seperti dilansie Garowe Online pada Ahad (20/12).

Penyelenggara turnamen sepakbola wanita, Amoun Adan, mengatakan pihak berwenang memberinya izin pada awal bulan Desember. Adan yang juga pengusaha, atlet dan pembela hak-hak perempuan mengatakan pemerintah telah terpengaruh dengan keluhan para pemuka agama Islam setelah penayangan sesi latihan para pemain disiarkan di televisi. Padahal menurut semua pemain telah berpakaian sesuai aturan. 

"Keputusan seperti itu adalah pengingkaran hak kami sebagai perempuan. Kami tidak melakukan hal yang berdosa. Apa yang kami lakukan dalam latihan bukanlah sesuatu yang baru. Wanita tertutup sepenuhnya," kara Adnan 

Adnan sendiri adalah seorang pengusaha. Dia adalah salah satu pendiri Ubah Inspire and Fitness Center yakni sebuah pusat kesehatan dan rekreasi di kota Hargeisa. Pusat kesehatan itu bertujuan memberdayakan perempuan dan anak melalui latihan fisik.  

"Turnamen sepak bola wanita berlangsung di negara Muslim lainnya. Saya mendorong pemerintah untuk mempertimbangkan kembali agar wanita dapat berolahraga dan menikmati hak-hak mereka dengan bebas," katanya. 

Pembatalan turnamen itu memicu kritik dari para aktivis hak-hak perempuan di media sosial. "Keputusan pemerintah untuk melarang turnamen sepak bola wanita nasional #Somaliland adalah cerminan yang nyata dari posisi pemerintah terhadap wanita, kata Maria Gaheir seorang aktivis dari pusat Analisis Kebijakan Somaliland. 

Somaliland telah mendeklarasikan kemerdekaan dari Somalia pada 1991 setelah terjadinya perang saudara. Namun demikian negara dengan populasi penduduk 4 juta orang itu tidak pernah mendapatkan pengakuan dunia internasional sebagai sebuah negara. Andrian Saputra

Sumber:  https://www.garoweonline.com/en/news/somaliland/somaliland-cans-female-football-tournament-as-un-islamic

     

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement