REPUBLIKA.CO.ID, PARIS — Presiden Prancis Emmanuel Macron dilaporkan telah berada dalam kondisi stabil. Dia diketahui terinfeksi Covid-19.
“Kondisi kesehatan presiden stabil dibandingkan dengan Jumat. Dia menunjukkan gejala Covid-19 serupa yang tidak menghalanginya memenuhi kewajibannya,” kata kantor kepresidenan Prancis pada Sabtu (19/12).
Sebelumnya radio France Info sempat melaporkan bahwa Macron mengalami demam, batuk, dan kelelahan setelah dinyatakan positif Covid-19. Dia menjalani isolasi di paviliun La Lanterne dekat Istana Versailles.
Istri Macron, Brigitte, juga menjalani isolasi terpisah di Istana Elysee. Dia telah melakukan tes Covid-19 dan dinyatakan negatif. Macron pada Jumat mengaku baik-baik saja sehari usai dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. Namun, presiden bekerja lebih lamban dari biasanya di luar Paris.
Macron diumumkan terinfeksi Covid-19 pada Kamis (17/12). Kabar itu cukup menghebohkan mengingat Macron melakukan kontak dengan sejumlah pemimpin Eropa baru-baru ini. Mereka antara lain Presiden Dewan Eropa Charles Michel, Perdana Menteri (PM) Spanyol Pedro Sanchez, PM Portugal Antonio Costa, PM Belgia Alexander De Croo, PM Luksemburg Xavier Bettel, dan PM Irlandia Michael Martin.
Menurut data John Hopkins University, sejauh ini Prancis telah melaporkan lebih dari 2,5 juta kasus Covid-19. Pandemi telah menyebabkan 60 ribu warga di sana meninggal.