Ahad 20 Dec 2020 13:25 WIB

Puncak HKSN, Bantu Sesama Lawan Covid-19

Bila masyarakat peduli, pandemi Covid-19 dapat diatasi bersama.

Rep: amri amrullah/ Red: Hiru Muhammad
 Menteri Sosial Ad Interim Muhadjir Effendy pada puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) tahun 2020 di Kota Manado (19/12).
Foto: Kemensos
Menteri Sosial Ad Interim Muhadjir Effendy pada puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) tahun 2020 di Kota Manado (19/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial 2020 yang digelar di Kota Manado, Sulawesi Utara kali ini harus berlangsung dengan suasana pandemi Covid-19, Sabtu (19/12). Presiden Joko Widodo melalui pesan yang disampaikan Menteri Sosial Ad Interim Muhadjir Effendy menekankan pandemi bukan halangan untuk solidaritas dan kesetiakawanan sosial berhenti.

Presiden melalui Mensos Ad Interim mengajak semua elemen masyarakat, agar menjadikan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) tahun 2020 ini,  sebagai momentum untuk bersama-sama, bergotong royong melawan Pandemi Covid-19. Presiden yakin, bila masyarakat perduli, berbagi, dan mengembangkan nilai-nilai kesetiakawanan sosial maka dampak pandemi bisa diredam.

"Saya yakin bila hal ini bisa dilakukan secara bersama-sama dan menjadi budaya, saya yakin segala tantangan bisa diatasi, tidak hanya pandemi Covid-19, namun juga tantangan bangsa yang lain," kata Muhadjir menyampaikan pesan Presiden Jokowi, dalam keterangan Kemensos, Ahad (20/12).

Kepala Negara mengatakan, penanganan dampak pandemi Covid-19 bukan hanya  tanggung jawab pemerintah, namun juga tangggung jawab semua elemen masyarakat."Maka melalui peringatan HKSN tahun 2020 ini marilah kita berlomba-lomba berkontribusi kepada bangsa dan negara, sehingga bangsa Indonesia segera dapat mengatasi dampak akibat pandemi, " kata Presiden melalui Mensos Ad Interim.

Presiden mengajak semua pihak untuk menjadi pahlawan kemanusiaan. Caranya  bermacam-macam yang bisa dimulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan sekitar,  serta bangsa dan negara. Presiden mengingatkan, tahun depan selain menangani dampak pandemi,  tantangan lain adalah bagaimana menemukan obat atau penangkal sehingga dampak Covid-19 segera bisa diatasi.

Oleh karena itu,  selain bekerja keras dan memperkuat kerjasama,  Presiden juga mengajak masyarakat untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT,  agar pandemi segera berlalu. Di lain pihak, Presiden meminta masyarakat juga untuk bijak dengan tidak menyebarkan berita hoaks yang berpotensi menimbulkan disintegrasi bangsa.

Tak lupa Presiden berpesan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan dengan menerapkan prinsip 3M, yakni memakai masker,  mencuci tangan, dan menjaga jarak. Presiden mengucapkan apresiasi dan penghargaan kepada tenaga kesehatan, relawanx dan semua pihak yang berada di garda terdepan dalam penanganan dampak Covid-19.

Puncak peringatan HKSN Tahun 2020  dihadiri oleh Menteri Sosial Ad Interim Muhadjir Effendy, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Wakil Gubernur Bangka Belitung Abdul Fatah,  jajaran pejabat Eselon 1 dan 2 Kemensos, dan Forkompinda Provinsi Sulawesi Utara dan Kota Manado.

Dalam kesempatan ini,  secara simbolik diserahkan bantuan dari Kementerian Sosial kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara senilai Rp 6,030 miliar. Kemudian juga penyerahan Pataka KSN dari Gubernur Sulawesi Utara pada Menteri Sosial, dan dari Menteri Sosial kepada Gubernur Bangka Belitung sebagai Tuan Rumah HKSN 2021.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement