REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pakar Politik Arab dari Washington Institut, Hanin Ghaddar memaparkan tentang mengapa Hizbullah kini kehilangan dukungan komunitas Syiah Lebanon.
Hanin menjelaskan organisasi Hizbullah kini sedang menghadapi situasi genting setelah kehilangan dukungan Syiah Lebanon, organisasi itu juga kehilangan disiplin militer serta tengah berada dalam tekanan keuangan. Hanin menjelaskan saat ini setidaknya ada empat tantangan yang mengecewakan pendukung Hizbullah.
Di antaranya yaitu keterlibatan Hizbullah dalam perang Suriah yang sedang berlangsung telah merusak komitmen misinya pada basis pendukungnya. Harga mahal justru harus dibayar komunitas Syiah Lebanon karena tanpa adanya kemenangan nyata. Hal itu menyebabkan orang mempertanyakan kesetiaan Hizbullah pada milisi serta hubungannya dengan rezim Iran.
Diketahui Hizbullah muncul di Lebanon pada 1982 melalui pelatihan dan pendanaan dari rezim Iran. Pernyataan misinya jelas yakni berpegang pada revolusi Islam dengan tujuan mendirikan negara Islam di Lebanon.