Ahad 20 Dec 2020 15:49 WIB

Longsor, Empat Bangunan di Pasar Parungkuda Roboh

Daeng menerangkan, empar bangunan yang roboh ini berada di pinggiran sungai.

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Bencana longsor menerjang bangunan Pasar Parungkuda, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Ahad (20/12). Dampaknya sebanyak empat bangunan di Pasar Parungkuda rusak yang lokasinya berada dekat aliran Sungai Cicatih.
Foto: istimewa
Bencana longsor menerjang bangunan Pasar Parungkuda, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Ahad (20/12). Dampaknya sebanyak empat bangunan di Pasar Parungkuda rusak yang lokasinya berada dekat aliran Sungai Cicatih.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Bencana longsor menerjang bangunan Pasar Parungkuda, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Ahad (20/12). Dampaknya sebanyak empat bangunan di Pasar Parungkuda rusak yang lokasinya berada dekat aliran Sungai Cicatih.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, bencana longsor terjadi pada Ahad pagi sekitar pukul 06.30 WIB. Lokasi longsor tepatnya berada di Kampung Leuwi Orok RT 09 RW 04 Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi.

"Pada hari Minggu terjadi hujan deras yang terus menerus, sehingga debit air Sungai Cicatih meluap mengakibatkan longsor," ujar Koordinator Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna kepada wartawan, Ahad. Salah satunya menimpa sebanyak empat unit ruko Pasar Parungkuda roboh tergerus longsor.

Daeng menerangkan, empat bangunan yang roboh ini berada di pinggiran sungai. Ke empat bangunan itu yakni sarana MCK, kios bakso, warung nasi, dan warung kopi. Ke empat bangunan ini berada di Pasar Parungkuda Blok G. Informasi dari pengelola pasar menyebutkan, jumlah seluruh kios sebanyak 21 dengan panjang 63 meter.

Di mana lanjut Daeng, sebenarnya peristiwa longsor serupa pernah terjadi pada dua tahun yang lalu. Saat ini jumlah kios yang terancam longsor sebanyak 11 unit.

BPBD ungkap Daeng, telah melakukan langkah penanganan melalui tim penanggulangan bencana kecamatan (P2BK) bersama tim PB kecamatan dengan melakukan assesment ke lokasi kejadian. Dari pendataan kebutuhan yang diperlukan yakni line police, kawat bronjong, karung, bahan material, dan lain-lain.

Pengelola UPTD Pasar Parungkuda Enung Nurdianti mengatakan, longsor diakibatkan hujan deras dan posisi bangunan ada di atas aliran Sungai Cicatih." Ada empat kios yang terdampak dan roboh tergerus longsor,'' kata dia.

Enung mengatakan, dampak dari longsor ini ada sembilan kios lainnya yang terancam. Bencana ini sudah dilaporkan ke dinas dan akan koordinasikan dengan pihak pengembang. Untuk kerugian akibat bencana lanjut Enung, sementara masih dalam perhitungan. Dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement