Ahad 20 Dec 2020 16:48 WIB

Tingkatkan Ekonomi Indonesia dengan Investasi Pariwisata

Indonesia harus mampu meyakinkan investor untuk menanam modalnya di Indonesia.

Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi telah memfokuskan pada pemulihan sektor pariwisata dalam pengembangan destinasi wisata yang memprioritaskan ke-5 daerah utama.
Foto: Istimewa
Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi telah memfokuskan pada pemulihan sektor pariwisata dalam pengembangan destinasi wisata yang memprioritaskan ke-5 daerah utama.

REPUBLIKA.CO.ID, DANAU TOBA -- Di tengah upaya penanganan Covid-19, pemerintah juga tengah fokus pada Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), salah satu sektor andalan Indonesia khususnya pariwisata.  Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi telah memfokuskan pada pemulihan sektor pariwisata dalam pengembangan destinasi wisata yang memprioritaskan ke-5 daerah utama di antaranya Danau Toba, Labuan Bajo, Borobudur, Mandalika, dan Likupang. 

Dalam rangka memeringati 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan China serta menggalakkan perekonomian pariwisata, Republik Indonesia menggelar ajang bergengsi bertajuk ‘Indonesia-China Tourism and  Investment Forum for 5 Key Super Priority Tourism Destinations’ yang akan diselenggarakan pada 18 Desember 2020 bertempat di The Caldera, Danau Toba, Sumatera Utara. 

Ajang ‘Indonesia-China Tourism and Investment Forum for 5 Key Super Priority Tourism Destinations’ bertujuan dalam hal kerja sama kedua negara yang saat ini difokuskan pada bidang investasi strategis, perdagangan, pariwisata, dan kesehatan terkait pandemi Covid-19. Serta, kelanjutan pembangunan infrastruktur yang menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi, memudahkan akses kawasan wisata, mendongkrak lapangan kerja baru serta dapat mengakselerasi nilai tambah bagi perekonomian Indonesia. 

photo
Raja Belanda Willem Alexander bersama Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti mendengarkan penjelasan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi (kiri ketiga), didampingi Menpar Wishuutama (kiri) dan Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan (kanan kedua) saat melihat panorama Danau Toba di Bukit Singgolom Kabupaten Toba. - (Antara/Septianda Perdana )

Sebagai salah satu kawasan destinasi utama yang diprioritaskan, Danau Toba memiliki potensi yang sangat besar. Tidak hanya destinasi alam, tapi juga memiliki destinasi budaya dan buatan yang sangat menarik. 

Forum ‘Indonesia-China Tourism and Investment Forum for 5 Key Super Priority Tourism Destinations’ akan memperkenalkan keistimewaan dan keunikan berbagai kawasan destinasi di Indonesia, sehingga dapat menarik investasi sehingga percepatan pengembangan Sumber Pendapatan Daerah (SPD) dapat dilakukan guna menumbuhkan perekonomian Indonesia. 

"Di tengah pandemi dengan kondisi perekonomian yang tengah melambat, maka Indonesia harus mampu meyakinkan investor untuk menanam modalnya di Indonesia," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Ahad (20/12).

Dia menuturkan, pandemi Covid-19 telah memberikan dampak ekonomi yang sistemik, masif, dan terstruktur di seluruh dunia. Perubahan gaya hidup, kata dia, mendorong pemerintah serta dunia usaha untuk melakukan evaluasi serta penyesuaian kebijakan-kebijakan baru, yang tentunya harus dilakukan secara cepat. 

BKPM, kata dia, melakukan pendekatan-pendekatan di luar kebiasaan, tidak hanya untuk menangkap peluang investasi baru dari relokasi usaha, namun juga dalam penyelesaian persoalan investasi yang mangkrak. “Sudah 74,8 persen dari target investasi tahun 2020 sebesar Rp 817,2 triliun terpenuhi. Sisanya optimis dapat kami kejar hingga akhir tahun ini,” ujar mantan Ketua HIPMI ini. 

Selain itu, Bahlil juga yakin dengan adanya Undang-Undang Cipta Kerja (UUCK) yang memberikan kemudahan dalam proses perizinan berusaha, daya saing Indonesia dalam menarik investasi akan lebih tinggi. Investasi yang hadir di Indonesia pun akan lebih terasa manfaatnya, karena harus merangkul pengusaha nasional di daerah dan UMKM.

Dia juga meyakini, perbaikan-perbaikan iklim investasi akan terus meningkat, utamanya setelah Presiden Jokowi mengumumkan susunan kabinet baru. "Menteri-menteri yang terpilih diharapkan akan lebih berkomitmen dalam usaha menarik investor ke Indonesia," katanya.

Sementara Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan menegaskan, hingga saat ini, pemerintah juga sangat fokus dalam pemulihan ekonomi nasional terutama dalam bidang pariwisata. Melalui Kemenko Marves, pemerintah memang fokus dalam pembangunan dari lokasi pariwisata yang ada khususnya Danau Toba, Labuan Bajo, Borobudur, Mandalika, dan Likupang. 

"Pembangunan infrastruktur akan dikerjakan terutama yang menyambungkan area distribusi, ada juga untuk akses pariwisata,” katanya. 

Selain itu, bila memang perekonomian sudah membaik khususnya dibidang pariwisata, maka akan ada lapangan pekerjaan baru yang bisa bermanfaat bagi kemajuan ekonomi Indonesia. 

Ditambahkan Wakil Menteri Kebudayaan dan Pariwisata China, Mr Zhang Xu melalui saluran virtual menjelaskan, pihaknya sepakat untuk terus melakukan kolaborasi internasional guna penanganan dalam pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. "Pempromosikan kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan bilateral kedua negara, terutama dalam mendukung pariwisata untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Sementara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio menegaskan, penerapan protokol kesehatan menjadi hal penting untuk diperhatikan industri dan masyarakat. Para pelaku di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif maupun wisatawan harus melaksanakan protokol kesehatan dengan penuh kedisiplinan dan kepedulian. Rasa kepedulian terhadap diri kita sendiri, keluarga, sahabat, teman-teman, dan yang paling penting terhadap sector pariwisata. 

"Kita tahu pandemi ini memberikan dampak yang besar, tapi kita harus hadapi bersama. Kerja sama ini saya harapkan dapat diimplementasikan dengan  penerapan protocol kesehatan yang sebaik-baiknya dan Kemenparekraf akan terus memberikan dukungan kepada  industri dalam menghadirkan inovasi-inovasi lainnya," kata Wishnutama.

Kemenparekraf fokus melaksanakan program Sertifikasi (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) CHSE gratis bagi sektor pariwisata di 34 provinsi, sebagai standarisasi baru untuk meningkatkan kualitas pariwisata Indonesia.  Menparekraf Wishnutama mengatakan, Indonesia telah mencanangkan pengembangan quality tourism sebagai rencana strategis ke depan. Artinya, pengembangan pariwisata harus memperhatikan dan membangun semua aspek pariwisata dan ekonomi kreatif. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement