REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perancang busana pengantin menantu kerajaan Inggris Kate Middleton dan Meghan Markle, Chloe Savage, dilaporkan mengalami kebangkrutan. Bahkan, perempuan yang bertanggung jawab atas sentuhan akhir kedua gaun Duchess tersebut menghadapi kesulitan dalam memberi makan buah hatinya.
"Ini mengerikan. Pekerjaan kami sangat sepi karena pandemi. Putri saya yang berusia 14 tahun terpaksa melewatkan makan demi menghemat anggaran. Ini membuatnya semakin stres,” kata Chloe seperti dikutip dari The Sun pada Ahad (20/12).
Meskipun bekerja sebagai konservator untuk The National Trust yang membuatnya bertanggung jawab atas 40 ribu item tekstil bersejarah di rumah Tyntesfield di North Somerset, pekerjaan Chloe sangat terpengaruh oleh pandemi. Sejak Januari dan Februari, menurut dia, beragam proyek mulai banyak yang ditangguhkan klien.
"Pekerjaan menghilang begitu saja. Orang-orang seperti National Trust dengan sangat cepat memutuskan menunda proyek karena mereka tahu mengalami kerugian besar,” kata dia.
Karena itulah, Ibu tiga anak itu terpaksa harus memberhentikan para pekerjanya dan menerima pinjaman pemerintah. Hanya bantuan atau pinjaman itu tidak cukup untuk mencukupi kebutuhannya, sehingga ia harus berjuang keras untuk bertahan di masa sulit ini.
"Untuk pertama kalinya, kami sekarang berada dalam posisi di mana kami benar-benar tidak mampu membayar tagihan kami. Dan apa yang saya lakukan? Saya memohon biro untuk mengurangi atau memperbolehkan saya menunggaknya,” kata Chloe.
"Kami mungkin berhasil melewati tahun baru, tetapi kami kemudian harus berpikir keras karena kami pun telah menunggak uang sewa rumah,” tutur dia.
Realitas Chloe saat ini jauh dari kehidupannya sebelum pandemi melanda. Perancang berbakat itu telah mengerjakan gaun pengantin Kate pada 2011 diikuti oleh Meghan pada 2018.
Sejak mengalami kesulitan, Chloe mengaku telah empat kali mencoba mengeklaim tunjangannya namun ditolak. Saat ini, dia berharap bisa diterima sebagai perancang kostum untuk jaringan televisi Amerika Serikat, HBO.