REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Kementerian Pertahanan Turki mengatakan bulan lalu pasukan mereka melumpuhkan 177 teroris di Suriah. Dalam pernyataan yang dirilis Ahad (20/12) tersebut Kementerian Pertahanan Turki mengatakan 29 diantaranya anggota ISIS.
Dikutip dari Yeni Safak, pada tahun 2013 Turki salah satu negara pertama mendeklarasikan ISIS sebagai kelompok teroris. Sejak itu Turki berkali-kali menjadi target serangan ISIS.
Sepuluh serangan bom bunuh diri, tujuh serangan bom dan empat penembakan melukai ratusan orang dan menewaskan 315 warga Turki. Merespon serangan-serangan tersebut Turki melancarkan operasi anti-teror baik di dalam maupun luar negeri.
Bulan lalu Kementerian Pertahanan Turki juga menahan 7.200 orang yang menyeberang dengan ilegal. Kementerian Pertahanan Turki juga melaporkan pencapaian mereka dalam menahan orang yang diduga terlibat dalam gerakan ulama Fethullah Gülen yang Ankara sebut Fetullah Terrorist Organization (FETO).
Kementerian mengatakan bulan lalu mereka menangkap 17 orang yang diduga anggota FETO. Sejak kudeta gagal tahun 2016 Turki sudah memecat 19 ribu personel militer sementara 5.181 orang masih menjalani persidangan.
Pemerintahan Presiden Tayyip Erdogan menuduh Gulen yang kini berada di pengasingan di Amerika Serikat (AS) sebagai dalang kudeta. Gulen membantah dengan tegas tuduhan tersebut. Ankara juga menuduh FETO berusaha menggulingkan pemerintah dengan menyusup ke berbagai lembaga seperti militer, polisi dan peradilan.