Senin 21 Dec 2020 00:43 WIB

New South Wales Catat 30 Kasus Covid-19 Baru

Wabah covid-19 di pinggiran pantai utara Sydney terus meningkat.

Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Negara bagian terpadat Australia,New South Wales(NSW), mencatat 30 kasus COVID-19 baru pada Ahad (20/12). Sementara wabah di pinggiran pantai utara Sydney terus meningkat.

Sekitar seperempat juta orang berada dalam penguncian ketat, yang diberlakukan mulai Sabtu (19/12) hingga Malam Natal. Kasus di klaster pantai utara yang ditemukan berjumlah sekitar 70 orang. Beberapa kasus saat ini masih dalam penyelidikan.

Baca Juga

Pada Ahad, Kepala Pemerintahan NSW Gladys Berejiklian mengatakan pertemuan publik di seluruh Sydney akan dibatasi. Pertemuan keluarga pun hanya boleh dihadiri maksimal 10 orang. Tempat pertemuan di perhotelan maksimal 300 peserta.

"Polisi akan lebih banyak berpatroli untuk memastikan bahwa setiap orang melakukan hal yang benar untuk menjaga kita semua tetap aman," kata Berejiklian pada konferensi pers yang disiarkan televisi.

Dia juga mendesak masyarakat di wilayah Sydney raya untuk memakai masker di tempat publik, meskipun itu tidak wajib. Pihak berwenang tidak tahu asal mula virus di kasus pantai utara, yang menurut pengujian genom adalah galur COVID-19 AS.

"Kami prihatin karena para ahli kesehatan belum mengidentifikasi bagaimana klaster itu ditularkan ke masyarakat," kata Berejiklian.

Hingga pekan ini, Australia telah melewati lebih dari dua pekan tanpa transmisi lokal. Australia telah mencabut sebagian besar pembatasan menjelang Natal.

Namun, wabah di Sydney mendorong negara-negara bagian dan teritori untuk memberlakukan kembali pembatasan perbatasan. Hal ini membuat rencana perjalanan liburan ribuan keluarga menjadi kacau balau.

sumber : antara/reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement