REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsultan politik dari PolMark Indonesia Eep Saefulloh mengatakan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) perlu beradaptasi dengan perkembangan zaman saat ini. Hal itu agar suara para generasi muda berlabuh ke partai tersebut.
"PPP harus bersedia dengan ikhlas menyesuaikan diri dengan keberadaan generasi ini. Mereka pemilih besar," ujar Eep dalam penutupan Muktamar IX, Ahad (20/12).
Ia mengatakan, suara generasi muda akan sangat mendominasi pada pemilihan umum (Pemilu) 2024. Berdasarkan proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun tersebut akan ada lebih dari 50 persen generasi berusia di bawah 40 tahun.
"Mau tidak mau harus menjadi partainya orang muda. Kalau PPP tidak menjadi partainya orang muda, maka PPP kehilangan kesempatan merebut segmen yang sangat besar," ujar Eep.
Suharso Monoarfa terpilih menjadi ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) periode 2020-2025. Di bawah kepemimpinannya, ia menargetkan partai berlambang Ka'bah itu meraih 15 juta suara pada pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Suharso berencana membentuk tiga tim guna meningkatkan elektabilitas partai. Pertama, tim yang melakukan kerja-kerja elektoral dari tingkat nasional hingga tingkat ranting.
Kedua, tim influencer atau pemengaruh yang bertugas untuk menggaet suara generasi muda. Sebab, tak dapat dimungkiri bahwa perkembangan digital dan Internet harus membuat partai cepat beradaptasi.
Terakhir adalah tim pendukung organisasi. Kerja tim ini nantinya akan mengkoordinasikan seluruh kader di Indonesia, mulai dari yang tua hingga muda.
"Dengan langkah-langkah yang terukur, Insyaallah kita bisa mewujudkan imoian itu dan mengembalikan kegemilangan PPP," ujar Suharso.