REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar saham domestik berpotensi menguat di tengah lonjakan kasus Covid-19. Pada pagi ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat ke level 6.131,62 dibanding penutupan sebelumnya di level 6.104,32.
"Kami memperkirakan IHSG akan bergerak menguat terbatas pada hari ini. Sentimen investor dapat tertekan oleh situasi pandemi Covi-19 di Asia Utara seperti Jepang Korea Selatan yang masih memburuk," tulis Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Senin (21/12).
Jumlah kasus baru Covid-19 di Korea Selatan mencatatkan rekor tertinggi pada hari Minggu. Sementara di Tokyo untuk pertama kalinya mencatatkan jumlah kasus baru Covid-19 bulanan melebihi 10 ribu kasus.
Sejumlah negara di Eropa bahkan menutup perbatasan dengan Inggris pada saat negara itu menerapkan kebijakan Lockdwon yang lebih ketat. Dari sisi makroekonomi, untuk hari ini investor menantikan keputusan suku bunga pinjaman baru bertenor 1 tahun dan 5 tahun bagi perusahaan besar (New Loan Prime Rate).
Investor menyambut dengan waspada berita kesepakatan paket stimulus fiskal Amerika Serikat (AS) yang sudah tercapaui. Para pemimpin dari Partai Demokrat dan Partai Republik telah sepakat atas RUU Penangggulangan Covid-19) senilai 900 miliar dolar AS.
Kongres (MPR) AS berencana untuk memasukkan RUU ini ke dalam Anggaran Belanja Sementara Pemerintah AS senilai 1,4 triliun dolar AS untuk mendanai belanja Pemerintah Federal hingga September 2021. Batas waktu pengesahan Anggaran Belanja Sementara Pemerintah ini jatuh pada hari Senin ini.